Saat politisi dan partai politik dipersepsikan dengan wajah buruk (kotor) oleh sebagian orang, termasuk oleh orang yang mengaku pengamat (pakar) politik, justru Sandi Uno yang meraih keberhasilan gemilang sebagai entrepreneur (Bos Recapital Grup) memilih menjadi Lihat Daftar Tokoh Politisi politisi, memasuki partai politik (Partai Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Gerindra).
Apakah dia tengah sengaja memasuki dunia yang kotor (politik), seperti dipersepsikan para pengamat politik itu? Ternyata tidak, saudara-saudara! Sandi Uno malah melihat dunia politik itu sebagai sarana ladang pengabdian yang jauh lebih mulia dan cakupan lebih luas daripada ladang pengabdian dunia usaha (entrepreneur) dan ladang pengabdian kalangan profesional.
Sebagai entrepreneur, dia sudah membuka lapangan kerja bagi lebih 50 ribuan tenaga kerja di perusahaannya. Menurutnya, hal itu sangat terbatas (kecil) jika dibandingkan dengan apabila seorang yang berkesempatan mengurus policy negara dan pemerintahan (Lihat Daftar Tokoh Politisi politisi).
Sebagai seorang profesional, Sandi juga telah mengalaminya ketika duduk sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd di Kanada dengan gaji yang lumayan besar, tetapi tidak bisa independen secara finansial dan sama sekali tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang terjadi (krisis ekonomi 1997).
Itulah motivasi utama Sandiaga Uno memasuki dunia politik, yang menjadi bagian dari topik pembicaraannya dengan Ketua Umum Partai Gerakan Komponis Indonesia Raya (Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Gerindra) tahun 2014 lalu. Kala itu Prabowo mengajaknya untuk terjun ke ladang pengabdian politik. Prabowo mengatakan sudah waktunya Sandi terjun ke panggung politik setelah sukses menjadi Lihat Daftar Tokoh Pengusaha pengusaha.
“Kalau di perusahaan, hanya bisa membantu 30-50 ribuan orang. Kalau terjun politik dan bisa mengambil keputusan publik akan bisa membantu jutaan orang,” ungkap Sandiaga, atas diskusinya dengan Prabowo.
Diskusi itu menjadi bahan renungan penting bagi Sandi. Rasionalitas berpikirnya membenarkannya. Lalu dia pun mendengar intuisi isterinya, Nur Asia, yang sudah sering menuntun keberhasilan Lihat Daftar Tokoh Pengusaha bisnisnya. Sandi pun berkonsultasi dengan ibunya, Mien Uno, seorang pakar pengembangan diri dan etika yang ternama. “Bangsa ini akan seperti ini saja kalau orang baik seperti kamu tidak mau berkorban masuk ke politik,” kata Sang Ibunda, seraya berpesan supaya Sandiaga (harus) benar-benar mengabdi untuk rakyat.
Sekali lagi, itulah motivasi Sandiaga memasuki dunia politik. Kalau motivasinya mencari harta kekayaan, tentu dia tidak akan pernah mau melepas ‘kekuasaannya’ di dunia usaha. Latar belakangnya yang dididik dalam keluarga yang memiliki kompetensi dalam bidang pengembangan diri, etika dan sopan-santun (beradab), dan jejak rekamnya sebagai seorang profesional dan Lihat Daftar Tokoh Pengusaha pengusaha, dia pantas diapresiasi dan disambut gegap-gempita kehadirannya dalam dunia politik.
Dengan mengikuti cara berpikir para pengamat politik, bukankah bangsa ini miskin politisi yang negarawan? Politisi negarawan itu adalah politisi yang cakap mengurus policy negara dan pemerintahan serta sudah berhenti memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Sandiaga memiliki motivasi un-tuk menjadi politisi negarawan. Dia berhenti sebagai pengusaha dan secara resmi memasuki partai politik sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, tepat 8 April 2015, sesuai dengan keputusan Munas Partai Gerindra.
Ketua Umum Partai Gerindra dan Dewan Penasehat Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai Sandiaga S. Uno memenuhi sejumlah kriteria sebagai pemimpin. Prabowo menegaskan hal itu seusai melantik Sandiaga sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2015-2020 di Gelanggang Remaja Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2016). Menurut Prabowo, beberapa syarat itu adalah tidak sewenang-wenang, tidak serakah, dan tidak sombong.
Prabowo dalam sambutannya, menyebut nama tengah Sandiaga, yaitu Salahudin. Kata Prabowo, nama Salahudin itu merupakan nama seorang pemimpin besar, yaitu Salahudin Al Ayubi. Maka, Prabowo berharap Sandiaga punya jiwa kepemimpinan yang sama. “Sandaga Uno ini ada Salahudin-nya. Diharapkan seperti Salahudin Al Ayubi, pemimpin yang menurut ýsaya besar dalam sejarah dunia. Salahudin Al Ayubi adalah idola saya. Saya baru tau Sandiaga Uno ada Salahudin-nya. Nggak salah saya memilih pengganti saya di APPSI,” kata Prabowo disambut tepuk tangan.
Maka tak heran bila Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah menyapa Sandiaga Uno dengan sebutan ‘gubernur kita’ saat perayaan HUT ke-8 Partai Gerindra merayakan (6/1/2016). Sebab ternyata Prabowo memang sudah memerintahkan Sandiaga untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi Pilgub DKI 2017. Pada 26 Januari 2016, Partai Gerindra pun telah secara resmi mendaftarkan nama Sandi Uno sebagai salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta. (CRS)