Soni Sumarsono Sosok Pengganti Gubernur Ahok Seorang Tokoh Bervisi Menyatukan Semua

Oleh : KBI Media

Teleperson – Soni Sumarsono lahir pada tanggal 22 Februari 1959 di Tulungagung, Jawa Timur. Setelah Lulus dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Soni memilih mengabdi dan bekerja di Departemen Dalam Negeri. Lelaki asal Tulungagung ini adalah sosok yang cerdas dan luwes serta selalu “bergairah” terhadap ilmu  pengetahuan, khususnya terkait dengan bidang karirnya. Pendidikan program Pasca Sarjana diambil dan diselesaikannya di luar negeri: pada Asian Institute Manajement (AIM) Manila, Philipina, sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi terkemuka di kawasan Asian. Ia tergolong sangat gesit dalam menapaki tangga karir dan birokrasi dilingkungan Departemen (Kementerian) Dalam Negeri.

Pak Soni, demikian sapaan akrab dari orang-orang yang mengenalnya, terhadap Dr. Soni Sumarsono dilantik Eselon 3 dan Eselon 2 pada usia yang terbilang muda (Eselon II pada usia 42 tahun). Berbagai jabatan strategis sempat dipegang Pak Soni antara lain Direktur Keserasian Pembangunan Daerah, Direktur Pengembangan Wilayah dan Sekretaris Direktorat Jenderal Bangda Kementerian Dalam Negeri, Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat pada Direktorat Jenderal PMD Kemdagri, Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal OTDA Kementerian Dalam Negeri.

Sejak tahun 2010 Pak Soni dipercayakan untuk memimpin ASDEP Pengelolaan Lintas Batas Negara, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP. Ditengah-tengah kesibukannya yang luar biasa, Pak Soni masih sempat mengikuti program S3 Manajemen Pendidikan pada Universitas Negeri Jakarta dan menyelesaikannya dengan baik. Ini adalah jenjang pendidikan bergelar tertinggi yang ditempuh dan diraih seseorang. Karena itu lengkaplah gelar kesarjanaan yang diraihnya sehingga namanya secara lengkap dapat disebut DR. Soni Sumarsono, MDM.

DR. Soni Sumarsono, adalah pejabat dan pemikir besar yang kontekstual. Dimanapun dia ditugaskan, DR. Soni selalu melihat dan menemukan sesuatu yang baru diperlukan untuk peningkatan kinerja lembaga tempat dia bekerja. Dengan latar belakang pengalaman kerja, jam terbang yang begitu panjang, dan pendidikan yang dimilikinya, DR. Soni Sumarsono memiliki kapasitas manajerial yang sangat bagus dan kualitas berpikir integral, komprehensif dan fokus: sebuah kriteria dan kualitas yang sangat diperlukan dalam reformasi sistem dan transformasi serta perumusan kebijakan publik yang ditetapkan Pemerintah.

Disamping tugas kesehariannya sebagai ASDEP di BNPP, DR Soni Sumarsono dipercayakan pimpinan sebagai Ketua TIM DELAPAN, sebuah TIM yang diharapkan dapat berfungsi sebagai dapur pemikiran dan aksi dalam mana sejumlah produk kebijakan semisal Grand Design Pengelolaan Perbatasan Negara, Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara dan lain-lain, digodok sebelum ditetapkan sebagai kebijakan final BNPP. Salah satu derivat dari pemikiran strategiknya adalah pengembangan manajemen lintas batas negara (TASBARA) dan garda batas. Pemikiran strategis dan  aksi aksi kebijakan yang digagasnya tersebut memperlihatkan komitmennya dalam pembangunan bangsa ini dalam bingkai NKRI.

Dilihat dari wajahnya dan postur tubuhnya, DR. Soni Sumarsono masih sangat segar dan energetik. Masih banyak hal yang bisa direncanakan dan diraihnya. Masyarakat bangsa di negeri ini pun sebetulnya sangat mengharapkan sosok seperti DR. Soni Sumarsono diberikan kesempatan oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta untuk tampil sebagai salah satu sosok pemimpin, khususnya di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan BNPP, yang bisa menerobos ‘jalan buntu’ bagi penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan yang dapat mensejahterakan rakyat banyak.

Dan kini harapan itu mulai terkabul dengan diangkatnya Soni Sumarsono menjadi Pelaksana (Plt) Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sekarang non aktif masa jabatannya untuk mengurusi carut-marutnya segala persoalan dan dinamika di tengah-tengah Ibu Kota Negara Indonesia.

Foto : Soni Sumarsono ditunjuk menjadi Plt. Gubernur DKI Jakarta menggantikan Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). | Telegraf Photo/Koeshondo W. Widjojo


 

Lainnya Dari Telegraf