Telegraf, Jakarta – Juru Bicara Istana Kepresidenan Johan Budi mengatakan Yudi Latif mundur sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena merasa sudah tidak sanggup menjalankan tugasnya.
“Menurut Pak Yudi Latif dalam suratnya, beliau merasa tidak sanggup karena masih ada urusan-urusan keluarga yang perlu diintensifkan oleh Pak Yudi Latif,” kata Johan Budi, Jumat (08/06/18).
“Pengunduran diri adalah hak setiap orang, sampai saat ini Presiden belum mengetahui pengunduran diri Yudi Latif,” terangnya.
Johan Budi mengungkapkan, Yudi Latif telah mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Kepala BPIP kepada Presiden, tertanggal 7 Juni 2018.
Namun, surat tersebut baru diterima oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Jumat pagi (08/06/18).
“Yudi Latif yang sudah menjabat selama satu tahun, merasa bahwa tugasnya dalam proses transformasi yang sedang dikerjakan BPIP dianggap selesai karena ada urusan lain, termasuk urusan keluarga,” imbuhnya.
Semantara itu pada sore harinya, Jokowi juga menanggapi hal tersebut, mengenai pengunduran diri Yudi Latif sebagai Ketua Badan Pemantapan Ideologi Pancasila (BPIP). Jokowi mengatakan sudah menerima surat pengunduran Yudi.
“Ya jadi pagi tadi saya telah menerima surat pengunduran diri dari Pak Yudi Latif. Dan saya sangat menghargai upaya-upaya yang telah disiapkan dan proses-proses pembentukan UKP-PIP pindah ke BPIP. Saya kira kerja keras dan integritas Pak Yudi Latif tidak perlu diragukan lagi,” kata Jokowi usai acara buka puasa bersama dengan pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Jakarta Selatan, Jumat (08/06/18).
“Tadi dalam surat juga disampaikan bahwa karena ada urusan pribadi, urusan keluarga yang harus lebih diberikan perhatian. Jadi beliau mengundurkan diri,” tuturnya.
Sementara itu, terkait penggantinya, Jokowi mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakannya.
“Wong baru tadi pagi,” ucapnya. (Red)