Telegraf, Jakarta – Berawal dari banyaknya suara atau wacana dari berbagai daerah yang mengarah referendum, Maluku Voor Indonesia (MVI) lakukan gerakan NKRI harga mati dengan tema “Damai Bersama Maluku,” yang akan dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman hingga depan istana Presiden, Jakarta pada hari Minggu (13/10) bebarengan dengan hari Car Free Day (CFD) Jakarta.
“Adanya signal signal referendum yg dilakukan oleh beberapa daerah. Maluku juga di takuti akan memberikan wacana referendum tapi kita disini akan menunjukan signal bahwa anak anak Maluku ingin menjaga keutuhan NKRI,” Ketua Umum Maluku Voor Indonesia (MVI) Marsyel Ririhena dalam pres confrence di Jakarta, Jumat (11/10).
Marsyel menjelaskan pengalaman pada tahun 1999 dan tahun 2002 membuat trauma yang mendalam bagi masyarakat Malulu khususnya. Kerusuhan hampir terjadi untuk menghindari hal tersebut MVI Gaungkan Perdamaian.
Hari H belum terlaksana, Ambon di guncang gempa berkekuatan 6,8 magnitudo pada Kamis (26/9/2019), dan hingga kini gempa susulan masih terus terjadi sudah lebih dari 1200 gempa, hingga terakhir pada Kamis (10/10) malam terjadi kembali guncangan yang cukup dasyat yaitu 5,2 magnitudo.
“Di tengah tengah progran itu terjadilah gempa malulu kemudian kita lihat bencana Maluku tidak hanya sepontan satu kali dua kali tetapi terus bertubi tubi sampai dengan hari ini jadi sudah diatas 1200 kali gempa dan itu yang membuat kita konsern mungkin bobot acara tersebut jadi mengarah ke acara penggalangan dana yaitu kepedulian Indonesia terhadap Maluku,” kata Marsyel.
Lanjut Marsyel kegiatan pada CFD nanti ada dua agenda yaitu mengaungkan Perdamaian Indonesia serta untuk Malukunya adalah pengalangan dana melalui penghiburan, oleh artis artis ibukota, doa bersama dengan lintas agama dan penyerahan kain gandong untuk Pemerintah sebagai simbol dari temen temen maluku untuk Indonesia bahwa kita ada untuk Indonesia.
Di temui di tempat yang sama Andy Atis Manuhutu Kepala Bidang Humas MVI dan sekaligus Ketua Panitia menjelaskan di agenda CFD nanti MVI akan mengajak masyarakat Indonesia melakukan damai untuk Indonesia.
Andy juga mengatakan walaupun Maluku sedang tertimpa musibah bencana tetapi di Jakarta membuat agenda jalan Damai Bersama Maluku. Tetapi disinilah menunjukan orang Maluku hatinya besar.
“Walaupun di maluku sedang tertimpa bencana tetapi di Jakarta membuat acara jalan Damai Bersama Malulu dan ini kelihatan bahwa agak sedikit muncul pertanyaan. Tetapi disinilah menunjukan betapa orang maluku hatinya besar. Di daerah ada bencana alam disana bersedih tetapi kita di Jakarta menunjukan mengadakan agenda damai untuk Indonesia sebagai the big future pasti pertolongan akan banyak lagi ke bawah,” kata Andy.
Tambah Andy rangkaian kegiatan akan di mulai disamping Kedutaan Jepang ada 5 padepokan silat yang akan beraksi dan triking, selanjutnya akan berjalan menuju istana yang di patung kuda disambut tarian welcome dance Maluku hingga berlanjut di depan Istana yang akan ada penyerahan Kain Gandong sebagai simbol persaudaraan. (Red)
Cresit Photo : Andy Atis Manuhutu Kepala Bidang Humas MVI (kedua dari ki) Ketua Umum Maluku Voor Indonesia (MVI) Marsyel Ririhena (tengah), Steven Risakotta Wakil Ketua Umum MVI (kedua dari ki) dan Bobby Risakotta Sekertaris Jendral MVI (paling ki) usai pres konferen Jumat di Jakarta (11/10)/TELEGRAF