Telegraf, Bogor – Kebutuhan peta, tak melulu peta bumi, peta lingkungan pantai dan peta lingkungan laut nasional, peta bawah tanahpun seharusnya sudah ada, hal ini untuk menunjang pembangunan agar lebih cepat, lain halnya di Malaysia, Malaysia sudah mempunyai peta bawah tanah.
Hal itu di ungkapkan Kepa Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Zaenal Abidin dan peta bawah tanah juga untuk menunjang pembangunan agar cepat rampung terutama di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan.
“Pemetaan bawa tanah itu kita melihatnya dari Malaysia, Malaysia udah ada yang mengurusi pemetaan bawah tanah terutama kota kota besar,” ungkapnya usai memimpin rakortek igt di kantornya, jl Raya Jakarta- bogor km 45, Cibinong, Bogor.
Padahal Hasanuddin menjelaskan ahli ahli Indonesia juga ada, seharusnya kita bisa dan tidak khawatir untuk itu. Adapun peta yang dibutuhkan untuk bawah tanah adalah 1: 1000 serta mengunakan dimensi digital.
Sementara saat dikonfirmasi mengenai peta bawah tanah apakah ini bisa sinkronisasi untuk kebencanaan, Hasanuddin mengatakan bahwa akan menyinkronisasikan sesuai kebutuhan peta yang sedang berjalan.
Untuk kedepannya Hasanuddin berharap peta bawah tanah juga harus digunakan, hal ini akan bisa membantu banyak badan seperti Badan Meteorologi, Klimatoglog dan Geofisika (BMPB), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Red)
Credit Foto : Istimewa