Paparan AHY Soal Pemerintahan Mendatang Soroti Hal Apa Saja?

Oleh : KBI Media

Telegraf, Bogor – Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini telah berada di tahun kempat. Pada 2019 nanti, pemerintahan sekarang ini akan berakhir. Setelah Pemilu 2019 mendatang, pemerintahan terpilih yang akan kembali melanjutkan amanah rakyat.

Dalam konteks itu, Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempunyai pemikiran dan pandangan tentang bangsa dan negara lima tahun setelah Pemilu 2019. Khususnya, agenda besar yang patut dilakukan oleh negara dan pemerintah mendatang.

“Pemikiran dan pandangan ini pulalah yang tengah, dan akan terus diperjuangkan oleh Partai Demokrat. Ketika Partai Demokrat memenangkan Pemilu 2019 mendatang, dan kembali mendapatkan kepercayaan rakyat, maka pemikiran dan pandangan inilah yang akan menjadi solusi dan kebijakan untuk kami jalankan,” kata AHY.

Hal itu disampaikan AHY saat memberikan pidato politik bertema “Demokrat Siap” pada Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) PD di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/03/18).

“Partai Demokrat menyaksikan berbagai hasil dan prestasi yang telah dicapai oleh pemerintah. Untuk itu, dengan tulus kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Presiden Jokowi dan pemerintah, dengan harapan segala capaian tersebut dapat dijaga, dan ditingkatkan,” ujarnya.

Di sisi lain, menurutnya, PD mengingatkan bahwa sejumlah permasalahan dan kekurangan, masih dirasakan dan dihadapi oleh rakyat. Karenanya, PD mendorong pemerintah untuk terus melakukan perbaikan dan bekerja lebih gigih.

Dia menyatakan, PD akan memastikan situasi dan kondisi Indonesia yang jauh lebih baik jika mendapatkan amanah rakyat. Indonesia yang lebih aman, rukun dan damai. Indonesia yang lebih adil. Adil bagi semua kalangan. “Indonesia yang lebih demokratis. Indonesia yang lebih sejahtera, dengan taraf hidup rakyat yang makin baik,” tegasnya.

Untuk mewujudkannya, AHY mengungkapkan, terdapat lima sasaran besar yang harus dicapai oleh negara dan pemerintahan. Pertama, lapangan pekerjaan tersedia lebih banyak. Kedua, pendapatan dan daya beli masyarakat lebih tinggi. Ketiga, kemiskinan makin berkurang. Keempat, hubungan antara negara dan rakyat, serta kerukunan sosial lebih baik. “Kelima, keadilan, kebebasan dan keamanan lebih baik,” katanya.

“Indonesia yang dibangun dan dimajukan oleh para pemimpin dan pemerintahan dari generasi ke generasi. Terlepas dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaannya, setiap presiden dan pemerintahan pasti memiliki andil, capaian, dan prestasinya masing-masing,” terangnya.

“Setiap Presiden telah meletakkan landasan, kebijakan, dan program yang membawa manfaat dan kebaikan bagi rakyatnya,” imbuhnya.

AHY juga menuturkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini bisa membangun infrastruktur secara signifikan, khususnya sektor pekerjaan umum dan perhubungan. Selain itu, Jokowi dapat menjaga stabilitas politik dan keamanan.

Seluruhnya, dikarenakan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meletakkan fundamental ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang kuat, termasuk pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pendapatan per kapita meningkat, kemiskinan, dan pengangguran berkurang.

Presiden SBY, lanjut AHY, sukses memperkuat ekonomi nasional, demokrasi, dan kerja sama internasional, disebabkan torehan pemerintahan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Abdurrahman dan Megawati disebut AHY, berhasil melakukan konsolidasi politik pascakrisis serta menormalisasi kehidupan bangsa, termasuk melakukan perbaikan awal ekonomi dan keamanan. “Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati bisa melakukan hal-hal positif itu, karena Presiden (keempat RI) Habibie berhasil menyelamatkan Indonesia dari krisis besar, dan telah meletakkan landasan reformasi dan demokrastisasi di negeri kita,” ujarnya.

Sementara Presiden Habibie, menurut AHY, melakukan hal-hal penting itu karena Presiden kedua RI Soeharto. Soeharto melakukan pembangunan nasional di berbagai bidang. Ketika Indonesia berada di ambang konflik dan perpecahan hebat, kata AHY, Soeharto memilih untuk mengundurkan diri sebagai presiden demi kebaikan bangsa.

Pemerintahan Presiden Soeharto memiliki prestasi dan hasil nyata dalam pembangunan bangsa, karena negeri tercinta telah diselamatkan oleh Presiden pertama RI Sukarno. Sukarno menyelematkan Indonesia dari berbagai serangan asing dan rongrongan kaum separatis yang ingin meniadakan eksistensi Indonesia Merdeka. Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat, antara lain atas kegigihan, dan jasa besar Bung Karno.

“Inilah mata rantai sejarah, apa saja yang dilakukan oleh para pemimpin dan generasi bangsa, dari masa ke masa. Di sini pulalah tergambar makna ‘Keberlanjutan dan Perubahan’ atau ‘Continuity and Change’. Yang baik, dilanjutkan; yang belum baik, diperbaiki,” ucap AHY.

AHY yakin apabila hal-hal baik tidak dilanjutkan, maka negara dan rakyat akan merugi. “Perjalanan bangsa kita bisa maju-mundur, atau kembali ke garis awal, atau mencari-cari sesuatu yang sebenarnya sudah dimiliki. Seperti pepatah: “Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan,” ungkapnya. (Red)


Photo Credit : Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paparkan soal pandangan tentang bangsa dan negara lima tahun setelah Pemilu 2019. | Angga Yunia

Lainnya Dari Telegraf