Telegraf, Bandung – Pada 2018 mendatang Presiden Joko Widodo diyakini akan mengganti sejumlah pembantunya. Pergantian tersebut lebih kepada posisi tugas dan adanya menteri yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada saat menjadi pembicara di Markas Sekolah Staf dan Komando (Sesko TNI) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2017). Tjahjo memprediksi, dalam waktu dekat akan dilakukan perombakan atau reshuffle kabinet Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Mengingat tahun 2018 mendatang telah dilakukan tahap pendaftaran calon kepala daerah dan tahapan pemilu legislatif.
“Tahapan kalau tidak salah Maret-April untuk Pileg sama kepala daerah. Kecuali yang bersangkutan tidak ada yang mau mundur duluan, tidak ada,” ujar Tjahjo.
Menurut Tjahjo, untuk saat ini Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan yakin akan maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur. Kendati begitu, soal pengganti Khofifah merupakan hak pregrogratif Presiden.
“Pasti akan ada reshuffle lagi di awal-awal tahun,” kata Menteri asal PDIP itu, saat memberikan ceramah di hadapan para Siswa Sesko.
Diketahui, sejauh ini baru Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa yang sudah menyatakan siap ikut dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur. Tapi Khofifah belum mundur dari jabatan Mensos. (Tim)