Telegraf, Surabaya – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jatim, di Surabaya Senin (15/01/2017). Bawaslu Jatim mengundang La Nyalla untuk mengklarifikasi pemberitaan media tentang dugaan partai politik (parpol) menerima imbalan dalam proses pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jatim.
La Nyalla mengutus Direktur Eksekutif Kadin Jatim, Heru Pramono, untuk memenuhi undangan Bawaslu, karena dirinya sedang berada di luar kota.
Menurut Heru, mantan ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu sedang menjalankan tugas organisasi.
Heru datang ke kantor Bawaslu Jatim di Jalan Tanggulangin, Surabaya, menyampaikan surat bahwa La Nyalla belum dapat hadir memenuhi undangan dari Bawaslu Jatim untuk klarifikasi.
Sebelumnya, La Nyalla menyebut Partai Gerindra meminta mahar sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018.
“Yang pasti saya sudah keluar uang Rp 5,9 miliar. Saya juga sudah buka cek Rp 70 miliar, sudah dibawa oleh Saudara Daniel ke Hambalang,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jatim, Aang Kunaefi, menyatakan pihaknya tetap menunggu keterangan La Nyalla.
“Nanti setelah dapat keterangan dari La Nyalla, kita bisa memberikan keterangan yang lebih detail,” katanya. (Red)
