Telegraf, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menjadi peserta Pemilu 2019 setelah ditetapkan dalam rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Sabtu (17/02/2018).
Menurut data KPU, PSI mencapai keterwakilan pengurus perempuan tertinggi dibandingkan partai-partai lain, yaitu 66,6 persen.
Kepada para anggota dan kader PSI, Ketua Umum Grace Natalie menulis surat khusus.
“Terima kasih yang tak terhingga kepada semua orang yang telah berpartisipasi dalam perjuangan ini,” tulis Grace.
Grace mengatakan target selanjutnya adalah memenangi Pemilu 2019. “Kita isi parlemen dengan putra-putri terbaik bangsa yang kompeten, berintegritas, dan punya visi melayani publik. Bro dan sis, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin selama ada niat baik dan kerja keras,” kata Grace.
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni mengatakan lolosnya PSI berkat partisipasi dan kontribusi publik.
“Terima kasih kepada KPU dan Bawaslu yang sudah bekerja dengan baik. Juga rekan-rekan media yang setia meliput dan mengabarkan pergerakan dan ikhtiar PSI dalam memperbaiki politik Indonesia,” ungkap Raja Juli Antoni.
Toni menambahkan, syarat pembentukan partai di Indonesia adalah yang tersulit di dunia. Banyak sekali yang meremehkan PSI ketika awal didirikan. “Namun, puluhan ribu anak muda di PSI mementahkan anggapan tersebut,” katanya.
Semua kader merayakan hari bersejarah bagi PSI ini. Di linimasa media sosial, ramai ungkapan dan apresiasi PSI lolos sebagai peserta Pemilu 2019.
Tagar #PSILolos2019 menjadi _trending topic_ di twitter. “Selamat” ungkap Fajar Nugros (@fajarnugros), sineas muda Indonesia, dalam akunnya menyambut lolosnya PSI menuju Pemilu 2019.
Intelektual NU, Akhmad Sahal juga turut menyambut baik. “Mantap, selamat PSI,” cuit Sahal.
Staf khusus Mendikbud yang juga tokoh muda Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan hal senada. “Selamat ya @psi_id. Fajar menambahkan, keterwakilan perempuannya 66,66%! #psilolos2019”.
Musisi dan bacaleg PSI, Giring Ganesha, mengucapkan syukur atas prestasi PSI hari ini. “Allhamdulillah!! Selamat buat semua anggota PSI di seluruh Indonesia !! #PSILOLOS2019,” tulis Giring.
Peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, pun menyampaikan selamat untuk PSI.
“Wajah baru politik Tanah Air nampaknya benar-benar akan terwujud. Ini adalah partai yang secara sengaja dan konsisten menjadikan Ahok, Jokowi, Risma, dan Nurdin Abdullah sebagai inspirasi politik,” tulis Saidiman di akun Twitter-nya.
Dukung Jokowi di 2019 dan Soal UU MD3
Setelah resmi menjadi parpol peserta Pemilu 2019. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun menyatakan 100 persen mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden mendatang.
“Kami 100 persen di belakang Pak Jokowi. Karena melihat prestasi dan kerja keras yang ditunjukkan Pak Jokowi selama ini,” kata Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka seusai penetapan partai peserta Pemilu 2019 di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Sabtu (17/02/2018).
Selain itu, ia menyinggung soal kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dan UU MD3 yang baru disahkan DPR. Isyana berpendapat harus ada generasi baru dalam politik Indonesia.
“Mengedepankan gaya berpolitik baru. Banyak OTT kepala daerah, kemudian ada UU MD3 yang baru diketok yang membuat DPR seperti tidak bisa dikritik. Hal ini membutuhkan lebih banyak generasi muda, generasi baru dalam politik,” ujarnya.
Berdiri Bersama Partai Baru Peserta Pemilu 2019
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 14 partai politik (Parpol) peserta pemilu 2019. Dari 14 parpol tersebut, empat diantaranya merupakan partai baru yaitu, Partai Beringin Karya (Berkarya), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
“14 partai ini dinyatakan telah memenuhi syarat sebagaimana dibacakan dan uraian lampirannya ada di dalam lampiran berita acara,” kata Ketua KPU, Arief Budiman, saat acara Rapat Rekapitulasi Nasional Hasil Verifikasi dan Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2019, di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Sabtu (17/02/2018).
Sementara 10 parpol lain yang ditetapkan KPU adalah partai lama atau partai peserta pemilu 2014, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
KPU sebenarnya menetapkan 16 parpol peserta pemilu 2019. Namun, terdapat dua partai yang tidak memenuhi syarat, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). (Red)
Photo Credit : Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menjadi partai peserta Pemilu 2019 setelah ditetapkan dalam rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum. Antara/Muhammad Adimaja