Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Whoosh Dapat Saingan Baru, Jakarta-Bandung Hanya 1,5 Jam Dengan Kereta Pajajaran
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Whoosh Dapat Saingan Baru, Jakarta-Bandung Hanya 1,5 Jam Dengan Kereta Pajajaran

Fajri Setiawan Jumat, 28 November 2025 | 15:16 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung. FILE/Klook
Bagikan

Telegraf – Rencana menghadirkan kereta cepat versi konvensional untuk jalur Jakarta–Bandung akhirnya memasuki babak baru. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa konsep KA Kilat Pajajaran, kereta jarak jauh dengan waktu tempuh Gambir–Bandung hanya 90 menit, sudah semakin dekat untuk direalisasikan.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, mengonfirmasi kesiapan proyek ini saat meninjau jalur kereta di Jawa Barat bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Keduanya meninjau kesiapan lintasan dan rencana konektivitas baru yang akan menghubungkan Jakarta, Bandung, hingga Banjar.

Menurut Dedi, relasi lengkap Gambir–Bandung–Banjar dapat ditempuh sekitar 3,5 jam, dengan rincian Jakarta–Bandung 1,5 jam dan Bandung–Banjar 2 jam. Selain Banjar, jalur ini juga rencananya akan dikembangkan hingga Garut dan Tasikmalaya.

“Layanan ini diharapkan terhubung sampai Garut, Tasikmalaya, dan Banjar, dengan total perjalanan sekitar dua jam dari Bandung,” kata Dedi, Jumat (28/11/2025).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Pemdaprov Jabar (@humas_jabar)

KA Kilat Pajajaran diproyeksikan menjadi kereta tercepat setelah Whoosh, yang mencatat waktu tempuh sekitar 46 menit untuk rute Jakarta–Bandung. Bedanya, Kilat Pajajaran menggunakan jalur konvensional yang ditingkatkan, bukan jaringan high speed rail.

Rencana hadirnya Kilat Pajajaran melengkapi deretan proyek besar yang bertujuan memangkas waktu tempuh Jakarta–Bandung. Pemerintah juga tengah mengebut pembangunan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan (Japeksel), yang diklaim dapat menurunkan waktu perjalanan lewat darat menjadi kurang dari satu jam.

Tol Japeksel akan menghubungkan JORR Jatiasih dengan Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta. Proyek ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan berada di bawah pengawasan Kementerian PUPR serta BPJT. Ruas sepanjang 62 km itu ditargetkan beroperasi secara fungsional pada arus mudik Lebaran 2026.

Baca Juga :  Negosiasi Utang Whoosh, CEO Danantara Bakal Ajak Purbaya ke China
Kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung. FILE/Klook

Jika rampung, pengguna jalan menuju Bandung memiliki tiga pilihan: Tol Jakarta–Cikampek eksisting, Tol MBZ (elevated), dan Japeksel.

Kombinasi banyaknya pilihan tol dan kereta cepat baru dikhawatirkan menjadi “predator” bagi Whoosh, yang saat ini menjadi moda tercepat ke Bandung.

Dedi menyebut kajian teknis Kilat Pajajaran mulai dikerjakan pada 2026, pembangunan dimulai 2027, dan operasional ditargetkan 2030.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mendanai proyek tersebut melalui APBD dengan alokasi sekitar Rp2 triliun per tahun selama empat tahun. Ia juga membuka peluang investasi dari pemda sepanjang lintasan agar daerah tersebut bisa mendapat titik pemberhentian.

Dedi menegaskan bahwa proyek ini adalah upaya mengembalikan “peradaban transportasi” yang ramah lingkungan, modern, dan dapat menjangkau banyak wilayah tanpa merusak struktur tanah. Ia mengajak kabupaten/kota untuk ikut bergabung agar manfaatnya lebih merata.

Sejarah mencatat bahwa jalur Jakarta–Bandung pernah ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit melalui KA JB250 Argo Gede, yang diluncurkan pada 31 Juli 1995 saat 50 tahun Indonesia merdeka.

KA itu kemudian dikenal sebagai Argo Gede, sebelum era Argo Parahyangan Excellence yang pada 2019 mencapai waktu tempuh 2 jam 50 menit, layanan yang akhirnya dihentikan saat pandemi Covid-19.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Trump Akan Hentikan Secara Permanen Migrasi Dari Negara-Negara Miskin ke AS
Waktu Baca 5 Menit
PBNU Diminta Mempercepat Muktamar Untuk Selesaikan Konflik
Waktu Baca 4 Menit
Whoosh Dapat Saingan Baru, Jakarta-Bandung Hanya 1,5 Jam Dengan Kereta Pajajaran
Waktu Baca 3 Menit
Relawan Ini Resmi Deklarasikan Dukungan Untuk Sufmi Dasco Sebagai Cawapres Prabowo
Waktu Baca 2 Menit
Viralitas Tumbler Membuat Dirut KCI Diganti Dari Posisinya Jabatannya
Waktu Baca 3 Menit

PSI Buka Suara Terkait Peresmian Bandara di Morowali Oleh Jokowi

Waktu Baca 2 Menit

Jelang Nataru, Prabowo Panggil Bahlil dan Purbaya ke Istana

Waktu Baca 5 Menit

Ekonomi Indonesia Masih Ditopang Oleh Investasi, Hilirisasi dan Digitalisasi

Waktu Baca 4 Menit

Queen Máxima Apresiasi BTN, Kurangi Cicilan KPR Dengan Penukaran Sampah Rumah Tangga

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Seorang wanita membonceng sepeda motor, bagian dari layanan ride-hailing Go-Jek, di jalan yang sibuk di Jakarta Pusat, Indonesia 18 Desember 2015. Presiden Indonesia secara terbuka menegur salah satu menteri kabinetnya pada hari Jumat karena tindakan keras terhadap layanan ride-hailing seperti Uber dan Go-Jek, yang memicu kemarahan di media sosial di negara di mana pilihan transportasi umum terbatas. REUTERS/Garry Lotulung
Ekonomika

Sistem Bagi Hasil Transportasi Online Dinilai Belum Adil dan Transparan

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Negosiasi Utang Whoosh, CEO Danantara Bakal Ajak Purbaya ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Jadi Utusan PBB, Ratu Belanda Akan Temui Prabowo Bahas Kerjasama Finansial

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Pemerintah Buka Pengaduan Publik Untuk Perbaikan Data Penerima Bansos

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Jelang Libur Nataru, KAI Berikan 1,5 Juta Diskon Gede-Gedean

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Di G20 Johannesburg, Gibran Pamerkan Aplikasi QRIS ke Jepang dan Korea

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Prabowo Bahas Soal Kepemilikan Lahan dan Penguasaan Tambang

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Indonesia Tekankan Soal Inklusi Global di KTT G20 Afrika Selatan

Waktu Baca 6 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?