Telegraf – Rencana menghadirkan kereta cepat versi konvensional untuk jalur Jakarta–Bandung akhirnya memasuki babak baru. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa konsep KA Kilat Pajajaran, kereta jarak jauh dengan waktu tempuh Gambir–Bandung hanya 90 menit, sudah semakin dekat untuk direalisasikan.
Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, mengonfirmasi kesiapan proyek ini saat meninjau jalur kereta di Jawa Barat bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Keduanya meninjau kesiapan lintasan dan rencana konektivitas baru yang akan menghubungkan Jakarta, Bandung, hingga Banjar.
Menurut Dedi, relasi lengkap Gambir–Bandung–Banjar dapat ditempuh sekitar 3,5 jam, dengan rincian Jakarta–Bandung 1,5 jam dan Bandung–Banjar 2 jam. Selain Banjar, jalur ini juga rencananya akan dikembangkan hingga Garut dan Tasikmalaya.
“Layanan ini diharapkan terhubung sampai Garut, Tasikmalaya, dan Banjar, dengan total perjalanan sekitar dua jam dari Bandung,” kata Dedi, Jumat (28/11/2025).
View this post on Instagram
KA Kilat Pajajaran diproyeksikan menjadi kereta tercepat setelah Whoosh, yang mencatat waktu tempuh sekitar 46 menit untuk rute Jakarta–Bandung. Bedanya, Kilat Pajajaran menggunakan jalur konvensional yang ditingkatkan, bukan jaringan high speed rail.
Rencana hadirnya Kilat Pajajaran melengkapi deretan proyek besar yang bertujuan memangkas waktu tempuh Jakarta–Bandung. Pemerintah juga tengah mengebut pembangunan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan (Japeksel), yang diklaim dapat menurunkan waktu perjalanan lewat darat menjadi kurang dari satu jam.
Tol Japeksel akan menghubungkan JORR Jatiasih dengan Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta. Proyek ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan berada di bawah pengawasan Kementerian PUPR serta BPJT. Ruas sepanjang 62 km itu ditargetkan beroperasi secara fungsional pada arus mudik Lebaran 2026.

Jika rampung, pengguna jalan menuju Bandung memiliki tiga pilihan: Tol Jakarta–Cikampek eksisting, Tol MBZ (elevated), dan Japeksel.
Kombinasi banyaknya pilihan tol dan kereta cepat baru dikhawatirkan menjadi “predator” bagi Whoosh, yang saat ini menjadi moda tercepat ke Bandung.
Dedi menyebut kajian teknis Kilat Pajajaran mulai dikerjakan pada 2026, pembangunan dimulai 2027, dan operasional ditargetkan 2030.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mendanai proyek tersebut melalui APBD dengan alokasi sekitar Rp2 triliun per tahun selama empat tahun. Ia juga membuka peluang investasi dari pemda sepanjang lintasan agar daerah tersebut bisa mendapat titik pemberhentian.
Dedi menegaskan bahwa proyek ini adalah upaya mengembalikan “peradaban transportasi” yang ramah lingkungan, modern, dan dapat menjangkau banyak wilayah tanpa merusak struktur tanah. Ia mengajak kabupaten/kota untuk ikut bergabung agar manfaatnya lebih merata.
Sejarah mencatat bahwa jalur Jakarta–Bandung pernah ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit melalui KA JB250 Argo Gede, yang diluncurkan pada 31 Juli 1995 saat 50 tahun Indonesia merdeka.
KA itu kemudian dikenal sebagai Argo Gede, sebelum era Argo Parahyangan Excellence yang pada 2019 mencapai waktu tempuh 2 jam 50 menit, layanan yang akhirnya dihentikan saat pandemi Covid-19.