Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Untuk Kembangkan Potensi Lobster Dan Wisata di Lombok Timur, Kurtubi: Perlu Moda Transportasi Udara
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Untuk Kembangkan Potensi Lobster Dan Wisata di Lombok Timur, Kurtubi: Perlu Moda Transportasi Udara

Atti K. Minggu, 31 Desember 2017 | 07:09 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Lombok Timur – Telong Elong merupakan Desa di Jerowaru, yang merupakan sebuah kecamatan yang terletak di ujung selatan Lombok Timur. Jerowaru juga dikenal dengan sebutan “Sekaroh” karena potensinya dalam pengembangan budidaya perikanan laut, salah satunya adalah lobster.

Setelah beberapa waktu lalu sempat mengadakan pelatihan tentang budidaya lobster bekerja sama dengan BBIL (Balai Bio Industri Laut), LIPI di Lombok Utara dengan Kementerian Ristek Dikti RI, dimana para pesertanya adalag para nelayan Telong Elong, tanggal 26 Desember 2017 ini Anggota DPR RI, Kurtubi mengunjungi Desa Telong Elong tersebut. Politisi NasDem ini menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembesaran lobster hasil tangkapan laut dilakukan oleh para nelayan.

Para nelayan umumnya sudah mampu melakukan pembesaran dengan baik, teknologi sederhana mengenai treatment air untuk mengkondisikan air tetap terjaga kualitasnya telah dilakukan nelayan, demikian juga dengan perlakukan karantina pada lobster yang baru datang agar bisa adaptasi dan meminimalisir penularan penyakitpun telah dilakukan, sayangnya para nelayan belum mampu mengatasi jika lobster terkena ”penyakit susu” yaitu warna putih pada permukaan perut lobster yang bisa menyebabkan lobster mati dengan penularan yang cepat.

Menanggapi permasalahan penyakit ini, Kurtubi telah menyampaikan agar LIPI sebagai lembaga riset Pemerintah segera melakukan penelitian dan mendesiminasikan penelitiannya ke masyarakat nelayan.

Selain itu nelayan juga mengeluhkan tentang keterbatasan nelayan dalam hal pemasaran lobster, karena keterbatasan packaging dan transportasi maka nelayan lebih memilih menjual tangkapan ke pedagang yang lebih besar dengan resiko harga yang lebih murah, sehingga para nelayan berharap ada uluran Pemerintah untuk membantunya dalam pembinaan dan pemasaran. Selama ini nelayan mendistribusikan hasil tangkapan laut dengan jalur darat dan laut, hal ini dinilai sangat tidak efisien karena memerlukan waktu yang lama dengan resiko rusaknya lobster atau mati.

Baca Juga :  Butuh Sikap Kritis Untuk Membaca Data Ekonomi Pemerintah

“Kami berharap agar pemerintah bisa menghidupkan Bandara Rambang di Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur, agar distribusi komoditas lobster ke luar daerah bisa lebih cepat dan efisien”.

Bandara Rambang merupakan bandara pertama yang dimiliki Lombok yang dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1936. Bandara ini sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Kecamatan Labuhan Haji yang juga sebagian besarnya adalah nelayan serta berbatasan langsung dengan Desa Pijot Kecamatan Keruak. Para Nelayan berharap akan ada pesawat kecil jenis twin otter yang bisa beroperasi melayani penerbangan Lombok Timur ke Denpasar, maka komoditas lobster bisa cepat dieksport ke berbagai negara tujuan seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Korea melalui Denpasar.

Menanggapi aspirasi nelayan tersebut, Anggota Kopmisi VII DPR RI menyatakan bahwa Sebagai kawasan dengan potensi lobster yang luar biasa Telong Elong dan Kawasan Jerowaru ini harus dikembangkan, tidak saja dari sisi komoditas lobsternya saja tetapi dari sisi keindahan alamnya juga menyimpan sejuta pesona pariwisata yang eksotis (Pantai Surga, Sungkun, Kaliantan, Cemara, Gili Sunut dan Tanjung Ringgit adalah tempat-tempat yang senantiasa dikagumi oleh siapapun yang memandang).

“Oleh sebab itu jika bandara Rambang bisa dihidupkan kembali dan ada pesawat twin otter yang beroperasi disana maka tidak saja mempercepat distribusi lobster siap konsumsi untuk dieksport tetapi juga akan berdampak pada meningkatnya arus wisatawan masuk dan menghabiskan uangnya di Lombok Timur ini”, pungkasnya. (Red)

Photo Credit : Dok/Ist. Photo


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Tiara Lupita Ayu Hermanto
Tiara Lupita Ayu Hermanto: Perempuan yang Menyulam Reputasi Industri Musik dengan Suara, Empati, dan Dedikasi
Waktu Baca 8 Menit
DPR Setujui RUU KUHAP Jadi Undang-Undang, Simak Isinya!
Waktu Baca 6 Menit
BTN Resmi Spin-Off Unit Syariah, BSN Melonjak Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia
Waktu Baca 4 Menit
DKPP Berhentikan Anggota KPU Kota Gorontalo
Waktu Baca 4 Menit
Butuh Sikap Kritis Untuk Membaca Data Ekonomi Pemerintah
Waktu Baca 4 Menit

Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk

Waktu Baca 3 Menit

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan

Waktu Baca 5 Menit

Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi

Waktu Baca 2 Menit

Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit
Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?