Telegraf – Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Senin (07/03/2022) memperingatkan bahwa larangan impor minyak Rusia akan memiliki konsekuensi bencana. Seperti dilansir dari AFP, pihak sekutu Barat masih mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskwa atas Ukraina.
“Larangan minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global. Lonjakan harga tidak akan dapat diprediksi – lebih dari US$ 300 (Rp 4,3 juta) per barel, jika tidak lebih,” kata Novak dalam sambutannya yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
Novak menambahkan bahwa mustahil untuk segera mengganti minyak Rusia di pasar Eropa.
“Tindakan itu akan memakan waktu lebih dari satu tahun dan akan jauh lebih mahal bagi konsumen Eropa. Politisi Eropa kemudian harus dengan jujur memperingatkan warganya, konsumen apa yang menunggu mereka dan bahwa harga di pompa bensin, listrik, pemanas akan meroket,” tegasnya.
Novak mengatakan pembicaraan tentang embargo minyak Rusia menciptakan “ketidakstabilan dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi konsumen”.
Dia menambahkan bahwa sebagai pembalasan atas penghentian proyek pipa Nord Stream 2, Rusia dapat menghentikan pasokan melalui pipa Nord Stream 1.
“Sejauh ini kami belum membuat keputusan ini. Tidak ada yang akan diuntungkan dari ini. Politisi Eropa mendorong kami untuk ini dengan pernyataan dan tuduhan mereka terhadap Rusia,” ungkapnya.
Photo Credit: Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak. AP PHOTO