Telegraf – Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dengan magnitudo (M) 5,6 pada Senin (21/11) lalu, menyisakan kesedihan yang cukup mendalam, gempa merenggut jiwa dan materi yang sudah sekian lama terkumul.
Wujudkan cinta terhadap sesama tim “Permata Sanny Peduli” bekerjasama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Solidaritas Merah Putih (Solmet) meringankan sebagian beban corban.
“Turut berdukacita atas musibah gempa yang menimpa saudara kita di Cianjur. Semoga diberi ketabahan dan kembali bangkit dari bencana ini. Kami menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban secara langsung di daerah Pacet dan Cugenang. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat bagi korban di sana,” ucap Permata Warokka, penggagas tim ‘Permata Sanny Peduli’.
Medan yang cukup berat untuk sampai di lokasi pengungsian terutama di Kecamatan Cugenang terbayar dengan sambutan hangat para korban. Terlihat disepanjang jalan menuju lokasi pengungsian hampir keseluruhan bangunan rumah rata dengan tanah.
“Ternyata apa yang kita lihat di postingan medsos itu tidak sesuai dengan kenyataan. Para korban sangat membutuhkan uluran tangan kita. Sebelumnya tim kami bekerjasama dengan TRC Solmet untuk mapping di lokasi mana yang benar benar membutuhkan. Sehingga bantuan ini bisa diterima langsung kepada korban,” ungkap Permata.
Banyaknya pemberitaan miring di media sosial terkait korban gempa Cianjur menjadi semangat tim Tim Permata Sanny Peduli bergerak dan turun langsung. Bantuan berupa tenda pleton, terpal, ratusan paket sembako, diapers dan selimut telah diterima sebagian korban yang terdampak.
Seperti yang disampaikan Boim (34) warga Desa Cirumput, Cugenang mengaku menyayangkan pemberitaan yang tak sesuai dengan kenyataan. “Sebenarnya kami masih membutuhkan tempat yang layak untuk berteduh. Tenda pengungsian yang disediakan sudah terisi penuh. Pembagian ke daerah yang sulit terjangkau belum merata, daerah kami masih kekurangan tenda,” beber Boim.
Hal senada juga disampaikan Teddi Susandi (37) warga Desa Ciputri, Pacet yang terpaksa harus membeli sendiri bambu untuk dijadikan tempat tinggal. “Tadinya di tenda darurat isinya lima keluarga dan penuh sesak. Istri saya sebentar lagi melahirkan jadi harus pindah mendekat akses jalan. Dapat bagian terpal untuk tenda seadanya, tapi untuk alasnya nggak ada,” aku Teddi yang berprofesi sebagai guru SD honorer.
Sementara itu, Noviana selaku Wasekjen TRC Solmet menyambut baik ajakan Tim Permata Sanny Peduli untuk mendistribusikan bantuan. Sebanyak 16 relawan dan dua unit mobil ambulance TRC Solmet dikerahkan untuk mengangkut logistik.
“Seperti yang kita ketahui, ‘Permata Sanny Peduli’ memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan sudah sangat sering turun dalam berbagai aksi kemanusiaan tanpa memandang segala perbedaan apapun. Selaras dengan visi dan misi Solidaritas Merah Putih (Solmet), sehingga kami dengan senang hati bersinergi dengan tim Permata Sanny Peduli,” jelas Noviana.