Telegraf, Kuba – pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro tidak hanya memiliki kharisma di mata sebagian besar rakyatnya, tapi juga mampu memikat banyak wanita. Kehidupan pribadinya, konon dikelingi perempuan jelita. Bahkan, pada 2008 silam The New York Post pernah menyebut kekasih Castro mencapai ribuan.
Sebetulnya sifat “Don Juan” Castro telah berhembus jauh sebelum dia menduduki kursi Presiden Kuba melalui revolusi pada 1959. Pria berjanggut lebat itu dikabarkan sudah hidup bersama banyak perempuan, terutama pada saat-saat bergerilya di hutan dan pegunungan-pegunungan Kuba.
Kisah Castro dengan banyak perempuan ini makin menjadi-jadi saat dia berhasil mengambil alih pemerintahan selama lima dekade berkuasa. Bahkan sampai kematiannya pun di usia 90 tahun, pada Jumat pekan lalu, gosip ini masih begaung.
Seorang wartawan Ann Louise Bardach menulis dalam sebuah buku pada 2009 bahwa Castro memiliki banyak anak. “Dia telah menjadi ayah dari banyak anak-anak, mencapi sekitar ‘satu suku’,” tulis Louise. Hanya memang cukup sulit untuk memercayai ini, apakah benar-benar seperti itu atau hanya sekadar isu. Toh Castro sendiri jarang sekali berbicara tentang kehidupan pribadinya. “Kehidupan pribadi, menurut saya, tidak harus menjadi instrumen untuk publisitas atau politik,” katanya pada 1992.
Dia dilaporkan sangat menyukai perempuan-perempuan berambut pirang seperti dari Amerika, Jerman, dan Italia. Itu terjadi pada pada kurun waktu 1950-1960-an. Pada 1959, setelah berhasil merebut kekuasaan, Castro disebut berselingkuh dengan seorang perempuan muda Jerman, Marita Lorenz. Oleh CIA, Lorenz disebut sengaja diumpan untuk membunuh Castro tetapi tidak berhasil.
Lorenz memiliki kesan terhadap Castro. “Ketika Fidel bicara dengan Anda, ia akan berbicara sangat dekat. Dia tampak tepat di mata Anda,” katanya.
Para ahli sejarah mengatakan Castro memiliki setidaknya tujuh anak dari tiga orang perempuan. Namun, lagi-lagi tidak ada yang tahu detilnya.
“Sebagai seorang revolusioner, saya menolak untuk mencampur adukkan keluarga saya dengan politik,” katanya dalam sebuah film dokumentar buat Amerika Serikat karya Oliver Stone pada 2003. (Red)
Foto : Fidel Castro mantan Presiden revolusioner kuba. | Reuters