Peran Fintech P2P Lending dalam Pengembangan Bisnis UMKM Saat ini

Oleh : Atti K.

Telegraf– Ditengah susahnya mencari modal usaha dengan rintisan usaha mikro kecil menengah yang belum unbankable dalam rangka mendongkrak usaha agar bisa berkembang fintech peer-to-peer (P2P) lending mungkin bisa menjadi solusi.

Berikut adalah beberapa pengalaman pengusaha yang mendapatkan dana melalui P2P lending untuk pengembangan usahanya dengan mudah.

Hesty Purwadinata yang merupakan aktris dan komedian Indonesia sekaligu pemilik Hipnoza Seven Eu de Parfum yang belum lama dirintisnya. Dalam rangka memperluas jangkauan pemasaran dimana permintaan pasar semakin tinggi, Hesty butuh suntikan modal baru.

Sempat berfikir untuk menambahkan modal dengan dana pribadi, tetapi setelah berdiskusi dengan patner usahanya tersebut Hesty memilih untuk bekerjasama dengan fintech P2P lending sebagai sumber dana.

Menurutnya, pertimbangan pertama memilih fintech P2P lending adalah kemudahan. “Sebagai perusahaan baru, tentu akan kesulitan bagi kami jika mengajukan pendanaan dari bank. Maka pilihannya jatuh ke fintech P2P lending. Tentu saja tidak sembarangan memilih, melainkan harus yang kredibel dan telah terdaftar di OJK,” jelasnya dalam Talkshow Inspiratif #untungadaFintechP2P, di Jakarta (23/11).

Ia menyebutkan selain membantu dari sisi permodalan Fintech P2P juga membuatnya belajar banyak mengenai ilmu keuangan, mulai dari pengelolaan hutang dan aset produktif, hingga pengaturan cash flow bisnis yang lancar.

“Ada pendampingan gak langsung ditinggal setelah mendapatkan dana,” kata Hesty.

Hal serupa dikatakan oleh Nasya, pemilik brand ALLURA yang membangun bisnisnya dari hobi hingga menjadi pemimpin di industri Fashion, Living, and Kids yang di rintis dari tahun 2016.

“P2P saya anggap patner untuk terus semangat menciptakan inovasi inovasi baru di dunia fashion,” tutur Nasya.

Nasya menjelaskan ALLURA merilis produk inovatif, menjadi pelopor dalam hijab printing (printed scarves), mengikuti arus pesatnya pergerakan modest fashion. Pada masa itu, ALLURA mencapai puncak perkembangan bisnisnya di pasar nasional dan internasional, dengan kolaborasi bersama public figure serta ekspansi ke pasar Malaysia, London, dan Brunei.

Baca Juga :   Call Name Bank DKI Menjadi Bank Jakarta, Gubernur: Representasi Identitas Kota dan Aspirasi Baru

Pada tahun ini, ALLURA mengambil langkah baru dengan merilis produk busana dalam kolaborasi dengan Fanny Fabriana, seorang public figure terkemuka.

“Langkah strategis ini diiringi dengan kolaborasi lebih lanjut dengan Fintech P2P untuk mendukung peningkatan volume inventory dan modal kerja agar pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” kata Nasya

Nasya berharap kolaborasi dengan Fintech P2P mampu membuat dia lebih profesional dalam mengatur keuangan. ALLURA akan terus menjalin kerja sama denganbFintech P2P agar mampu konsisten meningkatkan aktifitas di semua lini bisnis.

Lain halnya dengan Proza, memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan KataLoGue Kopi pada tahun 2016, ini juga berawal karena hobi minum kopi sekaligus memiliki darah Aceh yang memang Aceh terkenal dengan kopinya.

Tanpa pengalaman bisnis sebelumnya, tekadnya untuk sukses dalam dunia kopi sangat kuat. Kualitas kopi dan atmosfer yang unik menjadi daya tarik utama.

Proza mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi di dalam bisnisnya. Inisiatif Proza untuk berkolaborasi dengan Fintech P2P terkait permodalan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan impian itu. Pembukaan gerai – gerai ritel kopi baru menjadi sasaran Proza untuk semakin mendekatkan produknya ke konsumen.

“Fintech P2P juga membantu dalam penyempurnaan interior design dari setiap gerai ritel kopinya sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Proza belajar banyak ketika mulai melibatkan Fintech P2P dalam bisnisnya. Mulai dari belajar cara pengelolaan keuangan perusahaan yang lebih profesional, cara memutarkan cash flow yang positif dan menjadikan hutang sebagai aset yang produktif,” tuturnya.

Ia menambahkan hingga saat ini Proza sudah memiliki 8 cabang, termasuk di Semarang dan Cirebon.

Lainnya Dari Telegraf