Telegraf, Florida – Ariana Grande menunda tur konser internasionalnya yang bertajuk Dangerous Woman Tour menyusul serangan teroris di luar konsernya di Manchester, Inggris, Senin (22/05/2017). Sebelumnya seorang pengebom bunuh diri berusia 22 tahun asal Inggris meledakkan sebuah bom rakitan yang menewaskan 22 orang dan melukai 59 orang lainnya.
Grande dijadwalkan mengunjungi Eropa untuk mempromosikan album rilisan 2016 yang bertajuk Dangerous Woman sampai pertengahan Juni, sementara bagian tur di Amerika Selatan akan dimulai pada 29 Juni mendatang di Brasil. Hingga kini masih belum jelas kapan Grande akan melanjutkan tur konsernya ini.
Beberapa jam setelah serangan tersebut, Grande menulis pesan singkat di Twitter: “Patah hati. Dari lubuk hatiku, aku sangat menyesal, aku tidak punya kata-kata.” Segera setelah serangan tersebut, Grande terbang kembali ke rumahnya di Florida, demikian menurut Us Weekly.
Pengebom Manchester Arena diidentifikasi sebagai Salman Abedi, pria keturunan Inggris berusia 22 tahun asal Libya. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan Abedi memilih waktu dan tempat yang tepat agar menimbulkan “pembantaian maksimum” pada para penggemar berusia muda. Polisi juga menahan seorang pria berusia 23 tahun sehubungan dengan serangan tersebut. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, Kepala Polisi Ian Hopkins dari Kepolisian Manchester Raya mengatakan, “Prioritas utamanya adalah untuk menentukan apakah Abedi bertindak sendiri atau sebagai bagian dari jaringan.”
Serangan tersebut telah menimbulkan gelombang kesedihan dan dukungan yang besar dari berbagai musisi dan para penghibur. Pemandu acara Late Late Show James Corden membuka acaranya pada Senin (22/05/2017) lalu dengan memberikan penghormatan yang menggugah bagi para korban, sementara Katy Perry membahas serangan tersebut dalam sebuah wawancara radio.
“Saya pikir hal terbesar yang bisa kita lakukan sekarang adalah bersatu sebagai sesama manusia, sebagai basis penggemar, semua itu,” kata Perry. “Apa pun yang kita katakan di belakang punggung orang, Internet bisa menjadi sedikit kejam sejauh basis penggemar pergi, tapi saya berpikir bahwa hal terbesar yang bisa kita lakukan hanyalah bersatu dan saling mencintai. Tiada penghalang, tiada batas, kita semua perlu hidup berdampingan. “
Artis-artis lain yang ikut menyuarakan keprihatinan mereka termasuk Harry Styles, Drake, Taylor Swift, Rihanna dan Missy Elliot, serta penduduk asli Manchester dan para pendukung kancah musik lokal seperti Morrissey, Liam Gallagher, Johnny Marr dan Peter Hook. (Red)
Photo Credit : Getty Images