Telegraf – Lee Kun-hee, bos perusahaan raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics, meninggal di Seoul pada Minggu (25/10). Menurut satu pernyataan yang dirilis oleh perusahaan, Lee meninggal pada usia 78 tahun.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Lee mengubah Samsung menjadi inovator terkemuka dunia dan pembangkit tenaga industri dari bisnis lokal.
“Simpati kami yang terdalam adalah dengan keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekatnya. Warisannya akan abadi,” tambah pernyataan perusahaan.
Lee, putra pendiri Samsung Group Lee Byung-chul, lahir di Kabupaten Uiryeong di Provinsi Gyeongsang Selatan Korea Selatan pada 9 Januari 1942.
Pada tahun 2014, Lee menderita serangan jantung dan sejak itu tetap dirawat di rumah sakit. Semasa hidup, Lee dihukum dan dua kali diampuni atas kejahatan, termasuk menyuap seorang presiden.
Selama masa hidup Lee, Samsung Electronics berkembang dari pembuat TV lapis kedua menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Samsung mengalahkan merek Jepang Sony, Sharp Corp dan Panasonic Corp dalam chip, TV, dan layar; mengakhiri supremasi handset Nokia Oyj dan mengalahkan Apple Inc di ponsel cerdas.
Samsung membantu ekonomi Korea Selatan, terbesar keempat di Asia. Bisnis Samsung meliputi pembuatan kapal, asuransi jiwa, konstruksi, hotel, pengoperasian taman hiburan, dan banyak lagi. Samsung Electronics sendiri menyumbang 20 persen dari modal pasar di pasar saham utama Korea Selatan.
Lee meninggalkan kekayaan yang sangat besar, dengan Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai US$ 16 miliar (Rp234 triliun) per Januari 2017.
Warga Korea Selatan bangga dengan kesuksesan global Samsung dan prihatin bahwa perusahaan dan keluarga Lee berada di atas hukum dan berpengaruh di hampir setiap sudut masyarakat.
Photo Credit: Bos Samsung Lee Kun-hee. Getty Images