Telegraf, Jakarta – Dengan capaian yang cukup mengembirakan PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) membukukan aset sebesar Rp1,161 miliar pada akhir Januari 2020, Ini terjadi karena pemilik saham menambahkan Rp75 miliar pada Januari lalu.
“Dan Insya Alloh di tahun 2020 akan terus berkembang karena apa? di Januari saja JamSyar sudah ditambah modal Rp75 miliar sehingga per Januari aset Jamsyar sudah Rp1,161 miliar,” ungkap Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo saat Konferensi Pers terkait Laporan Keuangan Audit JamSyar Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (25/2).
Gatot menjelaskan dengan penambahan modal sebanyak Rp75 miliar, JamSyar akan tumbuh dan semakin sehat, JamSyar tumbuh dengan sangat istimewa di tahun tahun mendatang dan dapat membantu untuk kemaslahatan semua masyarakat, “tidak kami batasi muslim atau non muslim meskipun kami institusi syariah, karena bermuamalah bagi kami adalah demi kemaslahatan bersama,” ungkap Gatot.
Diketahui pertumbuhan laba pada tahun 2019 JamSyar mengalami pertumbuhan sebesar 41,9 persen setara dengan Rp1,059 miliar dibanding waktu yang sama di tahun lalu 2018 yang tercatat sebesar Rp746 miliar.
Lanjut Gatot pertumbuhan 41,9 persen pada tahun 2019 ditopang dengan adanya setoran modal dari pemegang saham yang terealisasi di tahun 2019 sebesar Rp175 miliar dan penerimaan Imbal Jasa Kafalah sebesar Rp 295,32 miliar. Penambahan tersebut mengakibatkan pertumbuhan dana kelolaan JamSyar, pada instrumen investasi yang berupa Deposito dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), yang masing-masing sebesar Rp 495,24 miliar dan Rp 163,65 miliar.
Komposisi tersebut ditetapkan untuk mencapai target pendapatan investasi dan memenuhi kebutuhan likuiditas terkait pembayaran kewajiban perusahaan dan juga komponen asset lain yang cukup signifikan adalah Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-Lain.
Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM dan Umum Endang Sri Winarni mengumumkan, laba tahun berjalan Jamsyar pada tahun buku 2019 tumbuh sebesar 62,25% setara dengan Rp36,57 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi masing-masing sebesar 42,93% dan 82,54%. Di samping itu, terdapat pendapatan subrogasi yang cukup signifikan, sehingga meskipun beban klaim cukup besar, namun penjaminan bersih tetap tumbuh dengan baik,” kata Endang.
Dari sisi liabilitas Endang menuturkan, komponen liabilitas terbesar adalah Pendapatan Ditangguhkan, yaitu sebesar Rp448, 83 miliar tumbuh sebesar 24,14% dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini menunjukkan bisnis penjaminan JamSyar di tahun 2019 mengalami pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya dan terdapat penjaminan berjangka waktu lebih dari satu tahun. (AK)
Photo Credit : Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo saat Konferensi Pers terkait Laporan Keuangan Audit JamSyar Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (25/2). TELEGRAF