Telegraf, Sleman – Suasana meriah tampak di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan (P4TK) Seni dan Budaya Yogyakarta Selasa (22/11/2016) siang. Ratusan siswa SD dari berbagai wilayah DIY berkumpul untuk mengikuti lomba membatik dalam rangkaian Festival Seni Internasional (FSI) 2016 yang kali ini bekerjasama dengan sekolah terpencil binaan Astra.
Ketua Program Life Skill P4TK Seni Budaya, Dra Widarwati Sudibyo mengatakan lomba membatik ini merupakan upaya memberikan skill bertahan hidup pada anak-anak sejak dini. Menurut dia, lokasi SD yang ikut dalam program ini cukup terpencil namun memiliki potensi besar dalam bidang batik.
“Seperti Gedangsari dan Pandak memiliki ciri khas batik tersendiri yang khas dan kami berharap anak-anak asli di sana bisa memahami potensi tersebut sejak dini, bertahap mulai kelas 1 hingga 6. Nantinya bisa dikembangkan ketika dewasa dan memajukan perekonomian pribadi dan daerah, itu mengapa kami adakan lomba membatik,” terangnya.
Sementara Sekretaris Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) Kristanto mengatakan pihaknya telah melakukan kerjasama dengan sekolah di wilayah pra sejahtera sejak enam tahun lalu. Diharapkan fokus kerjasama tersebut bisa memaksimalkan potensi masyarakat dan membangkitkan perekonomian.
“Total kami sudah jalin kerjasama dengan 61 sekolah di seluruh Indonesia, sebagai bentuk komitmen peduli pendidikan termasuk di Gedangsari dan Pandak. Kami fokuskan pada potensi batik lokal yang memiliki nilai jual tinggi yang diharapkan bisa mendongkrak kesejahteraan warga dan dimulai sejak dini,” ungkapnya.
Hasil membatik anak-anak SD ini akan ikut dipamerkan dalam galeri seni FSI 2016 yang berlangsung hingga 25 November mendatang. (Red)
Foto : Keseruan anak-anak SD membatik di FSI 2016. | FX Harminanto