Telegraf – Masih tingginya angka stanting (kurang gizi) di Indonesia khususnya anak usia 1.000 hari pertama (tiga tahun) yang merupakan usia emas pertumbuhan manusia.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) terus dukung pemerintah dalam menangani dan mengurangi stunting di Indonesia melaui Program Development Goals No. 2 untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik.
BNI menggelar program pencegahan dan pengentasan stunting untuk balita yang akan dilaksanakan di Kelurahan Rajeg Mulya dan Kelurahan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jawa Barat,dua hari lalu.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, program tersebut merupakan bentuk dukungan BNI kepada pemerintah dalam menangani dan mengurangi stunting di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, mari bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan risikonya terhadap anak-anak,” ujarnya.
dalam agenda tersebut ada pemberian obat-obatan untuk ibu hamil dan balita menyesuaikan pada kebutuhan, pemberian asupan gizi secara teratur, pemberian penyuluhan secara berkala, serta pemantauan perkembangan ibu hamil dan balita selama periode program.
Okki mengatakan, program ini diharapkan bisa sejalan dengan tujuan Program Development Goals No. 2 untuk menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan di tahun 2030.
Menurutnya, program pencegahan dan pengentasan stunting untuk balita menjadi salah satu jembatan untuk memangkas tingginya angka stunting di Indonesia. Program ini juga akan berkelanjutan dijalankan selama satu tahun.