Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Membaca AS Musnahkan Semua Dokumen Sensitif di Afghanistan
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Internasional

AS Musnahkan Semua Dokumen Sensitif di Afghanistan

Didik Fitrianto Minggu, 15 Agustus 2021 | 00:44 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Photo Credit: Milisi lokal Afghanistan dan tentara Afghanistan berkonsultasi di Kajaki, provinsi Helmand, Afghanistan. GETTY IMAGES/John Moore
Photo Credit: Milisi lokal Afghanistan dan tentara Afghanistan berkonsultasi di Kajaki, provinsi Helmand, Afghanistan. GETTY IMAGES/John Moore
Bagikan

Telegraf – Staf kedutaan Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan telah diperintahkan untuk mulai menghancurkan materi dokumen yang sensitif. Pemberitahuan itu menggaris bawahi kebijakan pemerintahan Biden yang sedang mempersiapkan kemungkinan jika kedutaan akan dikuasai oleh Taliban meskipun ada jaminan publik bahwa gedung itu tetap beroperasi.

Pemberitahuan manajemen kepada semua personel Amerika, yang dikirim Jumat pagi dari manajer fasilitas kedutaan, meminta para staf untuk “mengurangi jumlah materi sensitif di kedubes,” menurut salinan seperti dilansir dari Bloomber, Minggu (15/08/2021)

Pihak AS meminta mereka menghancurkan apa pun yang berkaitan dengan logo AS, bendera “atau barang-barang apapun yang dapat disalahgunakan dalam upaya propaganda”.

Email tersebut memerintahkan pada diplomat agar dapat menghancurkan dan memusnahkan semua bahan-bahan yang dinilai sensitif.

Dikatakan bahwa kedutaan akan menawarkan apa yang disebutnya “dukungan penghancuran” antara pukul 08.30 dan 16.00 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

“Metode penghancuran ini tidak sesuai untuk senjata, amunisi dan barang-barang serupa,” instruksinya.

Dua pejabat administrasi, yang membahas memo internal dengan syarat anonim, mengatakan prosedur penghancuran adalah standar ketika satu pos AS di luar negeri sedang diminimalisir.

Salah satu pejabat mengatakan kondisi itu konsisten dengan rencana yang ditetapkan untuk sebagian besar pasukan AS di Afghanistan untuk berangkat pada akhir bulan. Tetapi pejabat mengakui ekspansi Taliban kini mempengaruhi itu semua.

Baca Juga :  Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

John Kirby selaku juru bicara dari Pentagon mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat, bahwa tampaknya Taliban sedang mencoba untuk membuat Kabul terisolasi, tetapi ibu kota itu tidak berada di bawah “ancaman yang akan segera terjadi.”

Kirby mengatakan kecepatan Taliban dalam mengambil alih ibu kota provinsi “sangat memprihatinkan.”

Rombongan pertama dari 3.000 tentara yang didatangkan untuk membantu mengevakuasi banyak pegawai kedutaan pun telah tiba.

Sementara Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada briefing pada hari Kamis, mengatakan bahwa kedutaan tetap buka untuk saat ini.

“Ini bukan pengabaian, ini bukan evakuasi, ini bukan penarikan besar-besaran,” katanya.

Taliban kembali menaklukan tiga kota lagi di Afghanistan pada hari Jumat, menambah penghitungan pusat konsentrasi utama yang telah mereka rebut dalam beberapa hari terakhir.


Photo Credit: Milisi lokal Afghanistan dan tentara Afghanistan berkonsultasi di Kajaki, provinsi Helmand, Afghanistan. GETTY IMAGES/John Moore

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Sharon Osbourne Ungkap Jumlah Uang Terkumpul Dari Konser Ozzy’s Back to the Beginning
Waktu Baca 2 Menit
Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM
Waktu Baca 3 Menit
Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun
Waktu Baca 5 Menit
Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Masukan Komisi Reformasi
Waktu Baca 3 Menit
Donald Trump Tanda Tangani RUU Akhiri Shutdown Terlama AS
Waktu Baca 8 Menit

PDIP Tanggapi Reshuffle Kepala BRIN Oleh Presiden Prabowo

Waktu Baca 2 Menit

Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

Waktu Baca 2 Menit

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Internasional

Prancis dan Palestina Bentuk Komite, Perkokoh Negara Palestina

Waktu Baca 3 Menit
Internasional

Siapakah Zohran Mamdani Muslim Pertama Yang Jadi Walikota New York?

Waktu Baca 8 Menit
Internasional

Korea Utara Kecam Sanksi AS Terkait Kejahatan Siber dan Nyatakan Tekanan Itu akan Gagal

Waktu Baca 3 Menit
Foto : Pemandangan ruangan saat sesi pembukaan Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024 - SBI 5 / CBD COP 16 / CP-MOP 11 / NP-MOP 5. (Doc.enb.iisd.org)
Internasional

COP CBD 16: Enam Delegasi Muda Indonesia Siap Bawa Suara Masyarakat Adat dan Lingkungan ke Panggung Global

Waktu Baca 5 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Telecoffee
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
MUSIKPLUS
  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe

Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?