Telegraf – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendominasi daftar nama para kandidat potensial dari Partai Republik untuk pemilihan presiden 2024 mendatang dan nyaris tidak ada lawan seimbang, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Harvard CAPS/Harris.
Jika dimunculkan delapan nama tokoh partai itu, Trump unggul telak dengan dukungan 57% dari para pemilih Partai Republik.
Gubernur Florida Ron DeSantis berada di urutan kedua dengan dukungan 12%, disusul mantan wakil presiden Mike Pence yang mendapat 11%.
Di luar tiga nama tersebut, tidak ada kandidat yang memperoleh dukungan hingga dua digit.
Namun, jika nama Trump dihilangkan, DeSantis unggul dengan perolehan 30%, dibayangi oleh Pence dengan 24%.
Senator Texas Ted Cruz, yang dikalahkan oleh Trump dalam nominasi capres Partai Republik 2016, berada di urutan ketiga dengan 14% dalam skenario ini, menurut survei tersebut.
Jajak pendapat ini menggarisbawahi fakta bahwa Trump masih menjadi figur populer di Partai Republik meskipun dia gagal terpilih lagi dan terus ditekan oleh Kongres terkait kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Trump dan keluarganya juga terancam gugatan perdata dan pidana terkait dugaan pemalsuan dokumen pajak Trump Organization di New York.
Dia belum secara tegas menyatakan akan kembali mencalonkan diri lagi dalam pilpres 2024, tetapi sudah beberapa kali mengindikasikan akan kembali bertarung.
Belum lama ini, Trump juga melakukan kampanye politik di Arizona.
DeSantis
Perseteruan antara Trump dengan DeSantis akan menjadi topik yang sangat menarik.
DeSantis, gubernur Florida yang dikenal sebagai peniru Trump dalam kebijakan soal Covid-19 dan bahkan meniru gerak-gerik Trump dalam berpidato.
Trump, yang sekarang tinggal di Florida, juga bersahabat dengan gubernur tetapi belum lama ini menyindirnya sebagai orang yang tidak punya keberanian.
Dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan dia sudah menerima vaksin booster melawan Covid-19, tetapi ada politisi yang juga menerima hal yang sama dan tidak berani mengungkapkannya ke publik karena takut popularitasnya jatuh. Sindiran itu dinilai mengarah ke DeSantis yang tidak bersedia menjawab saat ditanya soal vaksinasi dosis ketiga di wawancara terpisah.
Trump vs Biden
Jika Trump kembali berhadapan dengan Joe Biden, dia akan mengalahkan petahana 46% melawan 40%, menurut jajak pendapat tersebut.
Kemenangan Trump akan lebih telak jika lawannya adalah Wakil Presiden Kamala Harris, 49% berbanding 39%.
DeSantis versus Harris akan ketat, yaitu 40% berbanding 39%. Sebanyak 21% responden menolak menjawab dalam skenario seperti ini.
Biden masih kandidat terpopuler di kubu Partai Demokrat, tetapi keunggulannya tidak setelak Trump. Biden mendapat 32% dukungan, disusul Harris 14%, Senator Vermont Bernie Sanders dan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton masing-masing 11%.
“Masih terlalu dini untuk membuat prediksi 2024 karena jajak pendapat awal biasanya tidak memberi tebakan bagus atas apa yang kemudian terjadi,” kata Mark Penn, direktur Harvard CAPS/Harris.
Jajak pendapat tersebut melibatkan 1.815 pemilih terdaftar dan dilakukan pada 19-20 Januari.
Photo Credit: Mantan Presiden Donald Trump saat mengunjungi pabrik Honeywell International Inc. yang memproduksi masker N95 selama perjalanan pertamanya sejak lockdown terkait Covid-19 yang mulai berlaku dari 5 Mei 2020 di Phoenix, Arizona. Getty Images/Brendan Smialowski