Megawati dan Kontradiksinya Pada Milenial

Oleh : Kyandra
Photo Credit: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. REUTERS/Andika Wahyu

Telegraf – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam acara peresmian sejumlah kantor baru dan patung Bung Karno milik PDI Perjuangan yang diunggah melalui akun YouTube @PDI Perjuangan Rabu, (28/10/2020) malam.

Dalam salah isi pidato itu Megawati mempertanyakan peran kalangan milineal selama ini.

“Anak muda kita, aduh… Saya bilang ke presiden, ‘jangan dimanja’. Dibilang, ‘generasi kita adalah generasi millenial’.

“Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa harus bertatap langsung?”

“Apa sumbangsih kalian ke bangsa dan negara ini? Masa hanya demo aja?”

Bicara kalangan milenial, sesungguhnya ada sejumlah milenial yang telah memberi sumbangsih besar kepada negara. Setidaknya mereka ini sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Berikut ini ada tercatat tujuh milenial yang memberikan sumbangsih dan kontribusi kepada negara.

Christopher Farrel

Di usia 18 tahun, cowok asal Yogyakarta ini bekerja di Google dan mendirikan Kecilin, sebuah startup artificial intelligence (AI) yang fokus pada kompresi data internet.

Farrel sempat 11 kali ditolak dalam lomba-lomba karya ilmiah. Sampai akhirnya mendapat undangan dari Google untuk datang ke markas mereka di Mountain View, California, Amerika Serikat.

Di sana, ia diminta mempresentasikan temuannya dalam sebuah summit. Ternyata banyak yang tertarik sampai Google mengajaknya untuk mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

Ia bergabung selama tujuh bulan. Tapi karena masih SMA, Farrel harus bekerja secara jarak jauh.

“Pagi sampai siang sekolah, terus malamnya video call. Jadi, kerja pukul 22.00-04.00, kemudian paginya lanjut lagi sekolah,” kenangnya.

Adriana Viola Miranda

Mahasiswa Fakultas Kedokteran ini menjuarai kompetisi internasional bertajuk MIT Covid-19 Challenge: Latin America vs Covid-19.

Adriana tergabung dalam tim yang menciptakan AMIGO. Menggunakan machine learning, alat tersebut dapat menjadi teman bagi pasien dengan mengirimkan pesan-pesan untuk memantau gejala, konsumsi obat, serta membantu penjadwalan konsultasi ke rumah sakit.

Adriana menjadi satu-satunya mahasiswa dari Indonesia di dalam tim AMIGO, bersama dengan anggota lain dari berbagai negara, yaitu Chili, Brasil, Argentina, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.

Renzky Kurniawan

Pria 24 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur ini jadi salah satu chef yang bertugas menyajikan hidangan untuk para bintang Hollywood pada perhelatan Oscars 2020.

Renzky menjadi salah satu dari total 220 chef yang menyajikan lebih dari 40 jenis hidangan untuk 2200 tamu. Ia bertugas sebagai supervisor untuk 13 items.

“Tapi di bawah saya dan dua rekan lainnya ada yang on hands langsung jadi live cook-nya. Aku lebih ke plating-nya,” katanya.

Fathia Izzati

Cewek yang juga dikenal dengan nama Kittendust ini mengharumkan nama Indonesia lewat musik. Ia tergabung dalam band Reality Club yang telah showcase di berbagai negara, seperti Jepang, Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

Reality Club juga merupakan salah satu dari dua band perwakilan Indonesia yang terpilih dan dijadwalkan untuk tampil di South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Selain musik, Fathia Izzati juga aktif sebagai content creator di YouTube dan telah memiliki lebih dari 650 ribu subscribers.

Rich Brian

Rich Brian mengharumkan nama Indonesia di kancah musik internasional. Pemilik nama lengkap Brian Immanuel itu jadi musisi Tanah Air pertama yang bergabung dengan label 88rising.

Ia merilis single perdana berjudul Dat $tick pada 2016. Video klipnya dilihat puluhan juta kali, dan membuat namanya semakin dikenal luas oleh pecinta musik sejak saat itu. Ia bahkan dijadwalkan untuk tampil perdana di Coachella 2020 namun batal karena Covid-19.

Walau semakin populer, Rich Brian enggak lantas melupakan Indonesia. Ia menampilkan keindahan nusantara di sejumlah karyanya, seperti di film The Sailor untuk album ke-2 dan di video klip untuk single Bali.

Begitu pula saat manggung di Head in The Clouds Festival tahun lalu. Layar LED yang ada di belakangnya terpampang bendera Merah-Putih dengan ukuran yang sangat besar.

Niki Zefanya

Sebelum namanya dikenal luas seperti sekarang, cewek 20 tahun ini pernah merilis lagu secara independen, berjudul Polaroid Boy dan Anaheim pada 2016 dan 2017.

Di 2017, Niki pindah ke Nashville, Amerika Serikat, untuk menempuh pendidikan Seni Musik di sebuah universitas. Di masa ini ia menulis lagu See U Never dan I Like U di bawah label 88rising.

Ia mengaku bahwa dirinya diajak oleh Rich Brian untuk bergabung dengan 88rising.

Niki juga enggak melupakan Indonesia dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Tanah Air, salah satunya dengan membuka penampilannya di Head In The Clouds Festival tahun lalu, sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi suara Presiden Soekarno saat membacakan naskah proklamasi.

Nyimas Bunga Cinta

Belum lama ini, atlet skateboard Nyimas Bunga Cinta jadi satu-satunya remaja Indonesia yang terpilih sebagai Barbie Role Model.

Ia dan 47 perempuan lain dari penjuru dunia, mendapat penghargaan sebagai sosok panutan dan berprestasi di bidang olahraga.

Cewek 14 tahun ini juga menjadi pemain skateboard yang meraih medali termuda sepanjang sejarah Asian Games 2018 pada usia 12 tahun. Ia memenangi medali perunggu.

Di kancah internasional, Nyimas telah memenangi medali emas di Vans Park Series Regional Asia dan medali perak di SEA Games 2019.


Photo Credit: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. REUTERS/Andika Wahyu

 

Lainnya Dari Telegraf