Telegraf, Jakarrta – Dalam rangka wujudkan interkoneksi (saling terhubung) antar switching dan interoperabilitas (saling dapat dioperasikan) sistem pembayaran nasional, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Komunikasi dan lnformatika Rudiantara, luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
“Dalam implementasi GPN terdapat 3 sasaran utama yaitu menciptakan ekosistem sistem pembayaran yang saling interkoneksi, interoperabilitas dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi yang mencakup otorisasi, kliring dan setelmen secara domestik. Meningkatkan perlindungan konsumen melalui pengamanan data transaksi nasabah dalam setiap transaksi. Meyakinkan ketersediaan dan integritas data transaksi sistem pembayaran nasional guna mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter, efisiensi intermediasi dan resiliensi sistem keuangan,” kata Agus Martowatdojo Gubernur Bank Indonesia.
Selain tiga sasaran GPN, Agus menjelaskan juga diharapkan sebagai backbone guna memberikan dukungan penuhi bagi program-program pemerintah termasuk penyaluran bantuan sosial non tunai, elektronifikasi jalan tol dan transportasi publik, keuangan inklusif dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik sebagaimana yang telah dimandatkan daIam Perpres No. 74 Tahun 2017 tentang Roadmap E-commerce, tutur Agus di kantornya, Jakarta, Senin (4/12/17).
Hal itu juga Agus mengatakan dapat meningkatkan terjadinya sharing infrastruktur sehingga utilisasi terminal ATM dan EDC, sehingga biaya investasi infrastruktur dapat dialihkan kembali untuk kegiatan pembiayaan pinjaman yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Implementasi GPN juga diharapkan dapat mengurangi kompleksitas koneksi dari yang sebelumnya bersifat bilateral antar pihak menjadi tersentralisasi di GPN.
Agus juga menambahkan diterbitkannya kartu GPN ini akan memberikan kemudahan serta yang terpenting menekan biaya transaksi yang selama ini dibebankan oleh penguna kartu debit dan kartu kredit yang sudah beredar. “Dengan adanya GPN maka akan bisa menurunkan biaya transaksi dari awal tingkat marchant discount rate sebesar 2-3 persen menjadi 1 persen,” kata Agus.
GPN adalah kartu ATM/debet dengan logo nasional yang digunakan untuk transaksi dalam negeri dan dapat diterima di seluruh terminal pembayaran merchant/pedagang daIam negeri. Dimana logo nasional merupakan identitas kedaulatan nasional di bidang sistem pembayaran ritel, dengan penggunaan logo tersebut, kartu ATM/debet dimaksud dapat diterima dan digunakan secara lebih luas oleh masyarakat tanpa mengesampingkan keberadaan instrumen pembayaran yang menggunakan logo intemasional. (Red)
Photo Credit : Atti Kurnia/Telegraf.co.id