Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Kenaikan Indeks Saham Indonesia Ternyata Yang Tertinggi di Dunia
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Kenaikan Indeks Saham Indonesia Ternyata Yang Tertinggi di Dunia

KBI Media Sabtu, 4 November 2017 | 03:54 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Bursa Efek Jakarta
Pialang memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (29/2). Perdagangan IHSG pada awal pekan ini ditutup menguat 37,81 poin atau 0,80% ke level 4.770,96. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/16.
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Perseroan Terbatas Bursa Efek Indonesian menyatakan Indonesia dalam kurun sepuluh tahun terakhir merupakan negara dengan kenaikan indeks saham tertinggi di seluruh dunia.

“Kenaikannya (selama 10 tahun) 227,60 persen. Tidak ada negara lain yang lebih tinggi dari itu,” kata Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, (03/11/2017).

Menurut dia, di tengah penjualan investor asing lebih dari Rp20 triliun, indeks saham Indonesia tetap mengalami kenaikan 13,87 persen. “Dalam satu dasawarsa terakhir ini tidak pernah terjadi sebelumnya,” kata dia.

Hingga saat ini, kata dia, tidak ada satupun lembaga pemeringkat internasional yang tidak memberikan predikat “Layak Investasi” kepada Indonesia. Ia berharap tidak ada masyarakat Indonesia yang meragukan potensi investasi di negaranya sendiri.

“Tahun 2030 diprediksi kitalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia, dan menjadi keempat di tahun 2050,” kata dia.

Dengan potensi itu, menurut dia, sudah seharusnya Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri dengan mengampanyekan gerakan “Yuk Nabung Saham”. Gerakan itu perlu digencarkan mengingat jumlah investor pasar modal asing yang cukup dominan.

“Yuk Nabung Saham adalah keberpihakan kepada seluruh rakyat Indonesia, menjadikan investasi pasar modal terjangkau, sederhana bukan njlimet, dan untuk masa depan yang lebih baik,” kata dia.

Ia mengatakan saat ini jumlah investor baru terus bertambah dan berkontribusi 54,2 persen terhadap kenaikan transaksi saham harian sepanjang 2017, di mana 22,6 persen di antaranya merupakan kontribusi para investor individu Indonesia.

Baca Juga :  BTN Resmi Spin-Off Unit Syariah, BSN Melonjak Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia

Sementara itu, di Yogyakarta hingga Agustus 2017 jumlah investor pasar modal mencapai 28.558 investor dengan total rata-rata transaksi per bulan mencapai Rp1,6 triliun dan 30 persen di antaranya merupakan kalangan mahasiswa yang mewakili golongan generasi millenial.

“Rata-rata mereka punya saham dan punya reksadana juga untuk wahana investasinya,” jelas Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza. (Red)

Photo Credit : Antara/Sigid Kurniawan


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Tiara Lupita Ayu Hermanto
Tiara Lupita Ayu Hermanto: Perempuan yang Menyulam Reputasi Industri Musik dengan Suara, Empati, dan Dedikasi
Waktu Baca 8 Menit
DPR Setujui RUU KUHAP Jadi Undang-Undang, Simak Isinya!
Waktu Baca 6 Menit
BTN Resmi Spin-Off Unit Syariah, BSN Melonjak Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia
Waktu Baca 4 Menit
DKPP Berhentikan Anggota KPU Kota Gorontalo
Waktu Baca 4 Menit
Butuh Sikap Kritis Untuk Membaca Data Ekonomi Pemerintah
Waktu Baca 4 Menit

Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk

Waktu Baca 3 Menit

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan

Waktu Baca 5 Menit

Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi

Waktu Baca 2 Menit

Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit
Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?