Identifikasi Hulu Hilir Untuk Swasembada dan Eksportir Jagung

Oleh : Atti Kurnia
Photo Credit: Presiden Joko Widodo (Jokowi) instruksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produksi jagung. ANTARA

Telegraf, Jakarta – Pertanian Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mewujudkan penyedia kebutuhan pangan dunia, melihat perkembangan ekspor jagung yang semakin tahun semakin meningkat, pusat kajian pangan strategis (PKPS) mengidentifikasi hulu hingga hilir persoalan jagung, agar program pemerintah yaitu penambahan lahan tanam bisa memenuhi kebutuhan nasional dalam negeri.

Siswono Yudo Husodo Ketua PKPS mengatakan permasalahan jagung di dalam negeri adalah 3 hal yaitu produksi dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri, kwalitasnya masih perlu di tingkatkan serta harga.

“Permasalahan jagung adalah produksinya yang kurang, kwalitasnya yang perlu kita tingkatkan dan harganya,” tuturnya dalam seminar rembug jagung nasional 2017 dengan tema sinergi kekuatan nasional dalam pencapaian swasembada jagung dengan iklim usaha yang kondusif dan mensejahterakan, di Jakarta, Rabu, (20/9/2017).

Siswono juga mengatakan peningkatan produksi jagung nasional memang mengalami kenaikan tetapi permintaan juga bertambah tinggi melebihi produksi jagung yang ada, yang mengakibatkan memicu ekspor untuk memenuhi kekurangan yang ada.

Menghindari hal itu muncul kebijakan pembatasan impor sekaligus program perluasan tanam jagung di galakkan oleh pemerintah, hal ini tidak spontan terpenuhi, melalui proses dengan strategis yang perlu di terapkan untuk membangun masa depan komuditas jagung.
Adapun strategi tersebut siswono menjelaskan pemberian intensif pada petani agar terangsang untuk meningkatkan produksi dan upaya perluasan lahan pertanian, mekanisme pengaturan/kebijakan deficit dan surplus impor dan wkspor, keersediaan luas lahan yang memadai, pemanfaatan lahan yang belum efisien serta pemanfaatan kebun rakyat.

Dengan strategi tersebut siswono meyakini “untuk Indonesia, negara dengan luas daratan 1,9 juta kmz, terletak didaerah tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun, dengan curah hujan yang cukup, dan tanah yang reIatif subur, memiliki potensi pertanian yang sangat besar, yang dengan perencanaan yang tepat yang dilaksanakan dengan tekun dan konsisten, secara bertahap Indonesia akan dapat membangun kemandirian pangan dalam arti mampu memenuhi sendiri kebutuhan pangan untuk jenis-jenis pangan yang bisa diproduksi di Tanah Air,” ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama Herman Khaeron, anggota komisi VI DPR sekaligus ketua umum masyarakat pembenihan dan pembibitan Indonesia (MPPI) mengatakan untuk mencapai swasembada jagung perlu adanya satu komitmen bersama dalam pelaksanaan kebijakan yang dirumusakan dengan komperhensif dan sinegis yang melibatkan pihak terkait yaitu legislator, pemerintah khususnya, penegak hukum, akademisi dan masyarakat.

Herman juga menjelaskan pemerintah juga harus berkomitmen untuk memberikan dukungan fasilitas dan akselerasi pelaksanaan teknologi yang lebih advanced sehingga dapat lebih produktif dan berdayasaing yang dapat menibgkatkan kesejahteraan petani untuk mendukung kemandirian pangan dan kedaulatan pangan. (red)

Photo Credit : Ist. Photo


 

Lainnya Dari Telegraf