Telegraf, Jakarta – Juru Bicara Timses Pemenangan Basuki-Djarot, Raja Juli Antoni menilai Sandiaga Uno harusnya menghormati proses hukum seperti halnya Basuki Tjahaja Purnama.
Menurutnya kritikan Sandiaga Uno kepada Djarot Saiful Hidayat yang tidak mengerti duduk perkara hukum yang sedang melilitnya di kepolisian semakin membuat lebar masalah ini.
Saat itu, Sandiaga Uno menyatakan kasus ini adalah “perseteruan 2 orang super kaya”. Kalimat itu menjadi hal perlu ditanggapi.
Raja Juli memastikan, Djarot tidak memiliki kepentingan dengan kasus ini, bahkan dengan orang super kaya itu.
“Tidak ada maksud Pak Djarot sok tahu urusan hukum Sandi. Publik juga gak ingin tahu apakah kasus ini urusan perseteruan dua, tiga atau bahkan 10 orang super kaya di sekitar Sandi,” ungkapnya.
Saat itu, Djarot hanya menyampaikan agar semua pihak harus menghormati hukum. Baik itu Ahok atau pun Sandiaga Uno.
“Proses hukum harus dihormati. Bukan hanya Ahok, Sandiaga juga diminta harus menghormati proses hukum dan tidak menggunakan padatnya kegiatan sebagai alasan untuk meminta pengusutan kasus ditunda,” ujar Djarot saat itu.
Ia menilai Sandiaga terlihat panik dalam menghadapi kasus ini, bahkan samapai bilang bawa perasaan ‘Baper’.
“Kalau Mas Sandi merasa benar mestinya gak perlu mangkir dari panggilan polisi. Tidak perlu baperan dengan saran Pak Djarot agar menghormati proses hukum. Kecuali memang ada sesuatu yang membuat beliau takut,” ucapnya.
Saat ini publik mulai dikagetkan dengan sejumlah kasus hukum yang menjerat calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI 2017. (Red)