Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Zulkifli Hasat Sebut Jika Kemakmuran Tidak Merata Adalah Suatu Bahaya
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Nasional

Zulkifli Hasat Sebut Jika Kemakmuran Tidak Merata Adalah Suatu Bahaya

KBI Media Rabu, 21 Juni 2017 | 11:53 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri buka bersama KPK dengan pimpinan lembaga tinggi negara dan kementerian di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/6). Kegiatan buka bersama itu juga sebagai ajang silaturahmi diantara pimpinan lembaga tinggi negara dan kementerian. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/16
Bagikan

Telegraf, Depok – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan kemakmuran yang tidak merata di tengah pesatnya perkembangan teknologi akan mengakibatkan dampak sosial yang luar biasa.

“Tanpa kemakmuran bersama bahaya sekali. Yang akan terjadi dampak sosial yang maha dahsyat,” kata Zulkifli saat menyosialisasikan empat pilar MPR kepada ratusan guru taman kanak-kanak yang tegabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) di SD Islam Terpadu Rahmaniah, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa.

Zulkifli yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu menyampaikan manakala terjadi kemakmuran tidak merata, misalnya satu kelompok bisa memperoleh makanan, sementara kelompok lain kesulitan memperoleh makanan, maka kesenjangan itu akan mudah diketahui satu sama lain dengan pesatnya perkembangan teknologi.

“Ini yang bisa mengakibatkan kerusuhan maha dahsyat,” kata Zulkifli.

Seperti dilansir Antara, Zulkifli  menekankan kegaduhan berlatar belakang suku, agama, ras dan antargolongan yang terjadi di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia juga merupakan dampak dari terbukanya informasi kesenjangan oleh kemajuan teknologi.

“Sekarang semua cepat sekali diketahui orang dan tidak ada rahasia lagi. Semua terbuka luas, ngomong tertutup pun bisa tersebar luas,” ujar Zulkifli.

Dia mengatakan menurut beberapa peneliti, kunci menjawab persoalan ini adalah dengan pemerataan pendidikan. Jika tingkat pendidikan merata maka kesenjangan lain dapat tereduksi.

“Kuncinya pendidikan. Sekarang apa-apa sudah digital di kota. Bagaimana dengan di desa, jauh sekali. Teman-teman di desa masih sibuk bagaimana mencukupi gizi, bagaimana mendapatkan makan,” jelas dia.

Baca Juga :  DKPP Berhentikan Anggota KPU Kota Gorontalo

Selain itu, pendidikan juga perlu diimbangi dengan pemahaman nilai-nilai kebaikan. Tanpa pemahaman nilai-nilai, kata Zulkifli, maka orang berpendidikan dapat menjadi pribadi yang serakah. (Red)

Photo Credit : Antara/Wahyu Putro A


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

DPR Setujui RUU KUHAP Jadi Undang-Undang, Simak Isinya!
Waktu Baca 6 Menit
BTN Resmi Spin-Off Unit Syariah, BSN Melonjak Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia
Waktu Baca 4 Menit
DKPP Berhentikan Anggota KPU Kota Gorontalo
Waktu Baca 4 Menit
Butuh Sikap Kritis Untuk Membaca Data Ekonomi Pemerintah
Waktu Baca 4 Menit
Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk
Waktu Baca 3 Menit

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan

Waktu Baca 5 Menit

Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi

Waktu Baca 2 Menit

Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini

Waktu Baca 2 Menit

Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal

Waktu Baca 6 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing Di COP30 Brazil

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Masukan Komisi Reformasi

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Perjanjian Keamanan, Indonesia-Australia Teken Kesepakatan

Waktu Baca 7 Menit
Nasional

Pahlawan Nasional Terima Apresiasi Sebesar Rp50 Juta per Tahun

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia

Waktu Baca 6 Menit
Nasional

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?