Sinergi dan Pendampingan Berbasis Digital Dongkrak UMKM Naik Kelas

Oleh : Atti K.

Telegraf – Direktur Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi (GKKT) Otoritas Jasa Kuangan (OJK)/Wakil Satgas Syariah dan UMKM, Greatman Rajab mengatakan OJK akan terus mendukung industri UMKM melalui kebijakan keuangan agar bisa terus mendukung pembiayaan bagi UMKM.

“Ketua OJK berpesan bahwa OJK dan industri keuangan terus akan mendukung industri UMKM mulai dari berbagai program dan aktifitas pembinaan, serta pendampingan kepada UMKM. Sehingga program programnya bisa disinergikan menjadi program yang sinergi berbasis digital,” ungkapnya dalam FORWADA – MIKRO FORUM VIRTUAL DISCUSSION SERIES 2022 – “Bagaimana G20 Perkuat UMKM dan Sendi-sendi Ekonomi Terpenting Pasca Pandemi?”, Kamis, (24/2).

Hal serupa juga di katakan oleh Wakil Pemimpin Divisi SME PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Yessy Aktaina UMKM memiliki potensi yang luar biasa, saat ini kesulitan mereka adalah membutuhkan akses di berbagai regulasi serta program dan kolaborasi.

Lanjutnya Yessy, ada 3 Pilar Strategi Pemberdayaan UMKM BNI, pertama, BNI mendorong pelaku UMKM untuk Go Ekspor, kedua BNI fokus untuk meningkatkan bisnis Mitra BNI melalui value chain berbasis digital”, dan ketiga, “BNI fokus untuk pengembangkan ekosistem unggulan berbasis digital.

“Untuk ekspor BNI telah menyiapkan skema pembiayaan BNI untuk Produksi UMKM Naik Kelas antara lain Fast Trex & BWU Fast Trex (Fasilitas Transaksi Ekspor), untuk Nasabah Baru ataupun Existing berorientasi ekspor,” ujar Yessy.

Ia juga mengungkapkan bahwa UMKM semakin memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karenanya perlu untuk terus didorong agar bisa go internasional atau ekspor dan membuat UMKM naik kelas,

Greatman menambahkan, UMKM harus dapat memanfaatkan presidensi G20 untuk mendorong peluang usaha di sektor hijau. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menjadi wakeup call untuk transisi menuju ekonomi hijau sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan berorientasi ramah lingkungan. Ekonomi hijau ini dapat menjadi bagian dari proses recovery dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Data dari World Economic Forum, 2020, transisi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis senilai USD 10,1 triliun dan 395 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2030. Ini dapat mendorong terciptanya peluang usaha baru (green job) bagi para Pelaku UMKM termasuk milenial,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Greatman, hampir semua pihak punya niat baik untuk memajukan UMKM Indonesia. Namun, hanya satu yang kurang, yakni masalah bagaiman sinergi dan kolaborasi itu bisa dilakukan dengan baik. Sebab, jika berjalan sendiri-sendiri tidak akan memberikan added value yang bagus.

Photo Credit : Para pembicara dalam  FORWADA - MIKRO FORUM VIRTUAL DISCUSSION SERIES 2022 - “Bagaimana G20 Perkuat UMKM dan Sendi-sendi Ekonomi Terpenting Pasca Pandemi?”, Kamis, (24/2)./Doc/Ist

Lainnya Dari Telegraf