TELEGRAF – Dalam langkah yang mempertegas komitmennya terhadap tata kelola pemerintahan yang baik, Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, telah sukses menyelesaikan proses sertifikasi Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan (Governance, Risk, and Compliance – GRC) di tingkat Profesional Utama.
Sertifikasi ini diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan (LSP TRK), sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengukur kompetensi individu dalam bidang manajemen risiko, tata kelola organisasi, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Asesmen tersebut berlangsung di Jakarta pada Jumat, 20 September 2024, dan dilakukan oleh dua asesor yang berpengalaman di bidangnya, yakni Dr. Ir. Kemal Harry, MBA, dan Marbawi, S.Sos, M.Si.
Keduanya menilai kemampuan dan pemahaman Ida Fauziyah mengenai konsep dan praktik GRC, terutama bagaimana penerapannya di sektor ketenagakerjaan.
Proses asesmen ini tidak hanya sekadar formalitas.
Berlangsung hampir dua jam, asesmen tersebut merupakan evaluasi mendalam yang mengukur berbagai aspek, mulai dari tata kelola organisasi, pengelolaan risiko, hingga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Dengan background-nya sebagai Menteri Tenaga Kerja, tentunya ekspektasi terhadap Ida Fauziyah cukup tinggi.
Namun, dengan pengalaman dan dedikasi yang dimilikinya, ia berhasil membuktikan dirinya mampu memenuhi standar yang ditetapkan.
Hasil asesmen ini menyatakan Ida Fauziyah kompeten dalam menerapkan prinsip-prinsip GRC, khususnya dalam konteks kebijakan ketenagakerjaan.
Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi sang Menteri untuk terus meningkatkan kualitas profesionalismenya dan memastikan bahwa tata kelola di sektor ketenagakerjaan berjalan sesuai dengan standar internasional.
Penyerahan Sertifikat dan Peluncuran Buku
Sebagai pengakuan atas pencapaiannya, pada Senin, 30 September 2024, bertempat di Gedung Tri Dharma Kementerian Tenaga Kerja, sertifikat kompetensi GRC Profesional Utama diserahkan langsung oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari, SE, M.M.
Penyerahan sertifikat ini merupakan momen yang penuh makna, mengingat bahwa tidak banyak pejabat publik di level menteri yang memiliki sertifikasi semacam ini.
Namun, momen tersebut tidak berhenti di sana. Pada kesempatan yang sama, Ida Fauziyah juga memperkenalkan buku terbarunya yang berjudul Transformasi Ketenagakerjaan.
Buku ini menyoroti perjalanan dan inovasi yang telah beliau lakukan selama menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja.
Tidak hanya menggambarkan kebijakan-kebijakan penting, buku ini juga memberikan wawasan mengenai bagaimana transformasi di bidang ketenagakerjaan diperlukan untuk menghadapi tantangan era digital dan globalisasi.
Pesan yang Dapat Diambil
Keikutsertaan seorang Menteri dalam sertifikasi profesional seperti ini menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal membuat keputusan, tetapi juga soal terus mengembangkan diri.
Melalui langkah ini, Ida Fauziyah memberikan contoh bahwa seorang pemimpin harus mau belajar dan meningkatkan kompetensinya untuk memimpin lebih baik.
Sertifikasi GRC ini bisa dilihat sebagai refleksi dari bagaimana tata kelola yang baik, manajemen risiko yang tepat, dan kepatuhan terhadap regulasi bisa diterapkan untuk membentuk kebijakan yang berdampak luas, terutama di sektor ketenagakerjaan.
Meluncurkan buku di hari yang sama juga menjadi tanda betapa strategisnya peran yang diemban oleh Ida Fauziyah.
Transformasi Ketenagakerjaan tidak hanya menceritakan masa lalu, tetapi juga menawarkan solusi masa depan untuk tantangan yang dihadapi dunia kerja di Indonesia.
Dengan pencapaian ini, Ida Fauziyah tidak hanya menjadi simbol seorang pejabat publik yang kompeten, tetapi juga sebagai pemimpin yang terus belajar dan mempersiapkan diri untuk tantangan-tantangan masa depan.