Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Sejahterakan Petani Sawit, Indonesia Harus Punya Dewan Sawit Nasional
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Sejahterakan Petani Sawit, Indonesia Harus Punya Dewan Sawit Nasional

Indra Christianto Rabu, 31 Januari 2024 | 16:08 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Photo Credit : Pekerja buruh sawit ditengah polemik dihapuskannya penggunaan biofuel dari minyak kelapa sawit oleh UE. BLOOMBERG/Kumal Jufri
Photo Credit : Pekerja buruh sawit ditengah polemik dihapuskannya penggunaan biofuel dari minyak kelapa sawit oleh UE. BLOOMBERG/Kumal Jufri
Bagikan

Telegraf – Calon presiden 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya negara memiliki Dewan Sawit Nasional yang bekerja langsung di bawah presiden. Dengan begitu, maka potensi sawit yang besar di Indonesia bisa dikelola dengan baik dan petani sawit lebih sejahtera.

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan masyarakat Kalimantan Barat saat Hajatan Rakyat di Lapangan Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Rabu (31/01/2024). Mereka yang mayoritas masyarakat adat dan petani sawit menyambut program Ganjar dengan gegap gempita.

“Hari ini saya di Kalbar mendengarkan curhatan warga yang mayoritas petani sawit. Banyak persoalan mulai pupuk susah, stabilitas harga tandan buah segar (TBS) yang rendah hingga manajemennya,” ucap Ganjar.

Termasuk, lanjut dia, persoalan infrastruktur di perkebunan hingga pedesaan yang buruk. Buruknya infrastruktur jalan membuat ongkos transportasi membengkak sehingga pendapatannya berkurang.

“Rasanya kita mesti punya Badan Sawit Nasional yang kerjanya langsung di bawah presiden. Sebab ini komoditas besar dan kita juara dunia soal ini,” tegasnya.

Ganjar menuturkan, sawit menjadi komoditas unggulan Indonesia. Namun, pengelolaannya masih belum baik sehingga hasilnya belum optimal.

“Maka Dewan Sawit Nasional bisa bekerja untuk itu agar petani sawit kita harkat dan martabatnya lebih baik. Mereka akan mendapat tempat terhormat karena mendapat harga baik. Ini PR kita bersama dan biarkan Ganjar Mahfud yang menyelesaikannya,” tegasnya.

Selain itu, ada juga persoalan tanah adat yang harus diselesaikan di Kalimantan Barat dan seluruh daerah di Indonesia. Mereka yang tinggal di hutan-hutan puluhan tahun banyak yang tergusur oleh pembangunan pemerintah.

Baca Juga :  ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

“Hak ulayat adat ini yang harus ditegakkan. Kenapa mereka yang sudah hidup puluhan tahun selalu tergusur. Kenapa hak ulayat adat tidak dihormati? Itu hal yang harus diselesaikan,” tegasnya.

Termasuk mereka yang tinggal di hutan produksi yang selama ini mendapatkan perlakuan tidak adil.

“Maka banyak yang menyarankan ke saya, bisa tidak itu di-enclave. Menurut saya sangat bisa. Inilah penghormatan kita terhadap masyarakat adat agar mereka mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik,” pungkasnya.

Pernyataan itu mendapat respon positif dari tokoh adat Dayak Kalimantan Barat. Presiden Dayak yang juga mantan Gubernur Kalbar dua periode, Cornelis menegaskan, pihaknya yakin bahwa Ganjar bisa mewujudkan itu.

Cornelis meyakini, jika Ganjar menjadi presiden, maka kasus banyaknya tanah adat yang banyak dikuasai negara atau industri di Kalbar bisa diselesaikan.

“Mari kita menangkan Pak Ganjar. Supaya tanah adat yang dikuasai industri bisa dikembalikan. Ganjar Mahfud, menang, menang, menang!,” tegasnya.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini
Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Purbaya Desak Pemda Segera Percepat Belanja Anggaran 2025

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?