Kredit Mybank Menurun 1,1 Persen, Tetapi Simpanan Nasabah Meningkat Sebesar 4,3 Persen di September 2019

Oleh : Atti K.

Telegraf, Jakarta – Ditengah perkembangan ekonomi yang tidak stabil Mybank mencatat pertumbuhan kredit mengalami penurunan sebesar 1,1 persen terutama dari segmen Community Financial Services (CFS) Non Ritel dingka 7,0 persen Year on Year (YoY), CFS Ritel -4,0 persen YoY.

“Kami tidak menyalurkan kredit jika hanya mengejar pertumbuhan, karena itu bank terus akan menerapkan perinsip kehati hatiaan,” Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank Indonesia mengungkapkan dalam paparan publik Mybank di Sentral Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/12).

Thilagavathy juga menjelaskan walaupun kredit bank mengalami penurunan, untuk posisi liquiditas, simpan nasabah mengalami peningkatan sebesar 4,3 persen setara Rp115,6 pada September 2019, begitu juga perbankan global tumbuh kuat sebesar 13,7% YoY.

Lanjutnya untuk pertumbuhan perbankan Syariah aset syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 10,6 persen stara dengan Rp32,4 triliun dan berkontribusi menyumbang 18,8 persen teehadap total aset bank. Simpanan Syariah juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 45,9 persen yang setara dengan Rp26,4 triliun dengan ratio non performing finansing (NPF) membaik menjadi 1,30 persen pada september 2019 dari 2,87 persen di september 2018.

Sementara itu Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia menambahkan dunia perbankan saat ini sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah, didunia digital membuat bank harus lebih adaptif dan inofatif dalam menjalankan operasionalnya. Cara lama melayani nasabah tidak lagi bisa diterapkan dan yang diperlukan adalah inovasi serta beradaptasi dengan perubahan eksternal.

“Mybank menghadirkan M2U kepada publik, ini bisa memberikan eksperiens yang lebih baik karena memiliki fitur fitur yang lebih lengkap mudah dan user frendly, untuk memudahkan para customer dalam finansial bank,” tuturnya.

Taswin mengungkapkn di lima tahun terakhir perrumbuhan Mybank sangat baik baik dari siai pertubuhan aset inkame maupun liquiditas. Namun kinerja yang baiknya masih perlu di refleksikan dalam kinerja saham tentunya.

“Sebagai emiten kami terus berusaha untuk menciptakan evarement yang baik agar saham Mybank Indoneaia tentunya begerak positif sesua dengan kinerja yang kami capai, hal lain tentunya kembali kepada pasar,” kata Taswin.

Lanjut Taswin di akhir tahun munkin akan di tutup pertumbuhan aset yang relatif lebih lambat dibandingkan tahun lalu karena bebeeapa lini usaha mengalami penurunan pertumbuhan khusuanya CFS karena unit CFS non retai didalmnya adalah non komerail dan UMKM mengalami penurunan daei siai aset.

“Ini dilakukan karena memperbaiki profile resiko yang ada di segmen ini tapi dengan catatan kami tidak menyetop pertumbuhan tetapi melakukan perbaikan kredit,” tegasnya. (Red)


Photo Credit : Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia dan Jenny Wiriyanto, Direktur CFS Maybank Indonesia usai paparan publik 2019 di Jakarta, Rabu (18/12). TELEGRAF/Kawat Berita Indonesia

Lainnya Dari Telegraf