Ketegangan Geopolitik dan Ekonomi Global, Picu Bursa Asia Beragam

Oleh : Indra Christianto
Photo Credit: Bursa Tokyo. REUTERS

Telegraf – Bursa Asia Pasifik diperdagangkan beragam (mixed) di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan ketegangan geopolitik.

Di Australia, ASX 200 turun 0,36%. Namun saham pertambangan naik karena Rio Tinto menguat 2,74%, Fortescue bertambah 3,13%, dan BHP melonjak 2,62%.

Nikkei 225 Jepang turun 1,11% dan indeks Topix melemah 0,67%. Di Korea Selatan, Kospi melawan tren, naik 2% dan Kosdaq menguat 2,23%. Adapun indeks Straits Times Singapura naik 2,12% pada Kamis (03/02/2022)

Sejumlah pasar utama, termasuk di Tiongkok dan Hong Kong, masih tutup karena liburan Tahun Baru Imlek.

Perdagangan bursa saham Asia mengikuti kenaikan Wall Street semalam yang didorong oleh lonjakan saham teknologi.

Di sisi data, trader mengamati penggajian nonpertanian dari Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis pada Jumat (05/03/2022) besok. Data tersebut sebagai salah satu indikator utama kinerja ekonomi AS.

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa angka penggajian Januari berpotensi melambat, atau bahkan berubah menjadi negatif. Apalagi data dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP menunjukkan bahwa perusahaan mengurangi 301.000 pekerjaan selama bulan tersebut, karena meningkatnya kasus Covid-19.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik di Eropa timur masih tinggi setelah Pentagon mengatakan akan mengirim pasukannya di Eropa ke timur dan mengerahkan pasukan tambahan yang berbasis di AS ke Eropa.

Pengerahan itu dilakukan saat 100.000 tentara Rusia dilengkapi persenjataan canggih berada di perbatasan timur Ukraina dengan Rusia dan perbatasan utara dengan Belarus, yang merupakan sekutu Moskow.

Baca Juga :   Bersih-Bersih Migas: Serikat Pekerja Dukung Langkah Hukum Kejagung

Mata uang dan minyak
Di pasar mata uang, dolar AS diperdagangkan pada 96,043 terhadap mata uang lainnya.

Yen Jepang berpindah tangan pada 114,42 per dolar, sementara dolar Australia tergelincir 0,2% menjadi US$ 0,7122.

Harga minyak turun pada Kamis pagi di jam perdagangan Asia. Minyak mentah berjangka AS WTI turun 0,53% menjadi US$ 87,79 per barell dan minyak mentah berjangka Brent turun 0,32% menjadi US$ 89,18 per barel.

Sehari sebelumnya, OPEC dan sekutu non-OPEC setuju meningkatkan produksi minyak menjadi 400.000 barel per hari mulai Maret karena harga minyak mendekati rekor karena ketegangan geopolitik.


Photo Credit: Bursa Tokyo. REUTERS

 

Lainnya Dari Telegraf