Telegraf – Dua hal untuk kedepan adalah harus menjadi bank yang sehat dan beberapa tantangan perumahan dan membangun ekosistem yang solutif bagi millenial.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir saat menghadiri perayaan ke 74 tahun Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) di Jakarta, (3/3).
“Saya menitipkan dua hal bagaimana memastikan BTN sebagai perbankkan yang sehat dan BTN terus mejadi lokomotif membangun ekosistem solutif perumahan,”tuturnya.
Erick menceritakan pada awal Ia masuk ke BUMN tahun 2018 profit BTN hanya mencapai Rp200 milyar dan sekarang sudah mencapai Rp3,5 triliun. “Itu artinya perbankannya sehat dan kesejahteraan akan karyawan akan terjamin,” kata Erick.
Erick juga menyampaikan, BTN harus mampu menjadi tumpuan dalam solusi pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Ia menyebutkan, saat ini 52 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan, dan diperkirakan angka ini meningkat menjadi 70 persen pada 2035. Erick mengatakan, pembiayaan untuk 600.000 rumah tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, karena secara keseluruhan, (kekurangan) perumahan di Indonesia masih bertengger di angka 12,7 juta.
“BTN tentu sudah luar biasa, dari 600 ribu rumah, sekarang sudah 300 ribu rumah yang BTN biayai. Tapi angka 1 juta sampai 1,5 juta rumah harus menjadi terobosan,” ujarnya.
Erick berharap BTN dapat menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda, sehingga BTN harus bekerja lebih keras dan menyusun strategi besar. “Nafas logo baru ini harus benar-benar dimaknai oleh seluruh BTNers dalam rangka menciptakan solusi bagi backlog perumahan kita,” kata Erick.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, logo merupakan bentuk tanggung jawab dan kredibilitas bagi sebuah organisasi, sehingga BTN harus menjaga makna yang dibawa oleh logo barunya.
“Garis merah yang dahulu di bawah kata BTN, sekarang berada di atas, artinya menjadi lebih sigap dan efisien. Sedangkan penggunaan huruf kecil berarti memasyarakat, sehingga BTN harus menjadi bank untuk rumah masyarakat,” ujar Basuki.
Basuki juga meminta BTN untuk menurunkan bunga KPR non subsidi,”bunga KPR non subsidi harus bisa di turunkan, kalau tidak bisa di turunkan omongkosong itu btn, setuju gk?,” ungkap Basuki di depan para pegawai bank BTN.
Basuki berharap dengan perubahan logo ini BTN harus bisa menunjukan perubahan sikap dari BTNers (sebutan untuk para awak BTN),”dari BTNers yang misalnya semua yang tadinya mungkin leda lede (santai) nyambutgawene (dalam bekerja), menjadi lebih sigap,” tutup Basuki.