Telegraf – Bagi para pria, menjelajahi area tubuh wanita ketika bercinta tentu sangat menyenangkan. Apalagi melakukan eksplorasi lebih dalam beserta hal-hal bersifat spontanitas demi mendapat kepuasan seksual. Kepuasan yang sulit dijelaskan secara harafiah, bila tidak mengalaminya sendiri.
Namun rupanya, ada beberapa area tubuh wanita yang tak boleh disentuh saat sedang melakukan eksplorasi bercinta. Pasalnya, area ‘terlarang’ tersebut bisa membuat drop wanita pasangan anda. Rasa ketidaknyamanan atau kesakitan timbul di dalam dirinya. Sehingga, ia enggan melanjutkan hubungan seks dan beranjak tidur.
Rasanya tak ada satupun pria menginginkan hal itu. Baiklah, tanpa berlama-lama, langsung saja kita simak area tubuh wanita yang enggan disentuh oleh anda saat bercinta.
Serviks
Tidak menutup kemungkinan bahwa area serviks bisa anda sentuh ketika melakukan penetrasi. Sebaiknya jangan menyentuhnya, sebab ia akan merasakan kesakitan luar biasa. Rasa sakit timbul lantaran baik anda maupun dia tidak melalui proses foreplay cukup lama, atau penetrasi terlalu dalam. Berikan foreplay secukupnya, supaya penetrasi bisa anda ‘hujamkan’ sedalam-dalamnya.
Kepala Klitoris
Sudah bukan rahasia lagi bila klitoris menjadi salah satu area tubuh wanita yang menghasilkan rangsangan terbaik serta membantunya meraih orgasme. Bagian kepala klitoris dapat anda lihat dari luar miss V, dimana sifatnya sangat sensitif. Berhati-hatilah memberi penetrasi agar tidak menyentuh daerah ini. Ia akan menjerit kesakitan, sebelum akhirnya kehilangan gairah seks. Anda pernah merasa ngilu karena es batu? Kurang lebih demikian gambaran kesakitan yang ia rasakan.
Area Kaki
Anda memang disarankan memberi pijatan di kaki wanita saat bercinta, akan tetapi tidak semua wanita merasa nyaman dibuatnya. Maka tanyakan lebih dulu kepadanya apakah ia mau dipijat oleh anda. Barangkali pasangan anda justru lebih nyaman dan cepat meraih orgasme melalui penggunaan kaus kaki saat ‘berperang’. Hal ini untuk mengantisipasi udara dingin yang menjalar dari telapak kaki.
Pantat
Poin terakhir ditujukan kepada wanita yang tidak menyukai kegiatan seperti oral seks bahkan anal seks. Baginya, kegiatan ini berarti menyakiti diri sendiri. Anal seks berpotensi mendatangkan sejumlah penyakit berisiko tinggi. Antara lain hepatitis, HIV, HPV, siphilis, khlamidia serta herpes.
Photo Credit: Orgasme dalam hubungan seksual dipenagruhi oleh banyak faktor. SHUTTERSTOCK