Gandeng BTN, PUPR Akan Bangun Rumah MBR Informal

Oleh : Didik Fitrianto
Photo Credit: Pekerja proyek perumahan dan properti. FILE/IST. PHOTO

Telegraf – Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melalui Direktorat Jenderal Perumahan dan Bank Tabungan Negara (BTN) melaksanakan sinergitas program bantuan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) informal.

Kolaborasi tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan akses MBR informal terhadap program perumahan sehingga mampu mendukung capaian Program Sejuta Rumah di tahun ini.

“Kementerian PUPR sangat mendukung penyelenggaraan program perumahan khususnya bagi MBR informal di seluruh wilayah Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dalam siaran pers, Selasa (08/03/2022).

Menurut Iwan, Kementerian PUPR terus melaksanakan inovasi dalam pembangunan perumahan untuk dapat mengurangi backlog perumahan yang ada di Indonesia.

“Untuk itu, kerja sama dengan berbagai mitra kerja termasuk bank BTN dalam sektor perumahan sangat diperlukan dan ditingkatkan guna menjangkau masyarakat MBR informal,” ungkapnya.

“Untuk menyediakan perumahan bagi MBR informal, perlu dilakukan pemetaan yang lebih detail untuk mengetahui seberapa besar resiko yang didapatkan ketika memberikan pembiayaan terhadap perumahan,” imbuhnya Khalawi.

Untuk itu, meyakini BTN juga memiliki pola pemetaan risiko tersebut dan jika sektor MBR informal ini dapat dipetakan lebih rinci, pasti akan lebih mudah menjangkau mereka dalam pembiayaan KPR oleh perbankan.

“Kita ambil contoh petani bisa masuk dalam kategori MBR informal karena tidak memiliki slip gaji, namun sebenarnya kemampuan bayar mereka cukup tinggi, jadi mungkin solusi yang tepat adalah pemetaan sektor MBR informal,” imbuh Iwan.

Iwan menerangkan, masyarakat yang memiliki pekerjaan informal menurut BPS (Badan Pusat Statistik) terdiri dari tujuh kategori yakni mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, berusaha dibantu buruh tetap, buruh atau karyawan, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga atau tidak dibayar.

Baca Juga :   BTN Syariah Siap Menjadi Bank Umum Syariah pada 2025 setelah 20 Tahun Berkembang

Berdasarkan data yang ada, kekurangan kebutuhan (backlog) kepemilikan perumahan di Indonesia saat ini mencapai 11 juta unit rumah. Sedangkan backlog kepenghunian rumah mencapai 7,6 juta unit. Dari angka tersebut, sebanyak 93 % backlog kepemilikan perumahan didominasi oleh MBR sejumlah 33 % dan masyarakat miskin sejumlah 60 %.

“MBR yang kebanyakan belum memiliki hunian ataupun menghuni hunian yang belum layak huni merupakan mereka yang berada di sektor informal atau berpenghasilan tidak tetap (non fixed income),” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Consumer and Commercial Lending BTN, Hirwandi Gafar menyatakan, bank BTN siap mendukung Kementerian PUPR dalam mensukseskan Program Sejuta Rumah guna menyediakan hunian layak bagi masyarakat. MBR informal dinilai menjadi target pemenuhan hunian yang layak dan terjangkau.

“Kami siap mendukung program perumahan untuk MBR informal serta Program Sejuta Rumah yang menjadi salah satu program strategis nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Dalam pemenuhan kebutuhan bagi MBR informal pengelompokan resiko yang ditimbulkan menjadi kunci untuk sektor perbankan dalam memberikan bantuan kepemilikan rumah serta ada tiga kategori risiko MBR informal yakni rendah, sedang, dan tinggi sehingga penyaluran bantuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) bagi MBR informal didapatkan skema yang tepat,” terangnya.

Photo Credit: Pekerja proyek perumahan dan properti. FILE/IST. PHOTO

Lainnya Dari Telegraf