Connect with us

Ekonomika

Dianggap Persulit Pengusaha, Kadin Soroti Bea Masuk Impor Yang Capai 200%

Published

on

Telegraf – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia angkat bicara perihal rencana pemerintah mengenakan bea masuk terhadap impor sejumlah komoditas manufaktur dari berbagai negara, dengan besaran tarif yang bervariasi sampai dengan 200%.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengingatkan, dalam menggodok wacana tersebut, Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait lainnya mesti senantiasa melibatkan pelaku usaha maupun asosiasi melalui melalui forum dialog.

Yukki menekankan serta merekomendasikan kepada pemerintah untuk membentuk Satgas Pemberantasan Impor Ilegal dan Penerbitan Barang Impor Ilegal di tengah kabar yang menyebutkan soal potensi meningkatnya produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri.

“Kami merekomendasikan pemerintah untuk membentuk satgas pemberantasan impor ilegal dan penertiban barang impor ilegal yang saat ini sudah berada di tengah masyarakat dengan melibatkan Kadin Indonesia beserta Asosiasi dan Himpunan,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (03/07/2024).

Lebih lanjut, Yukki turut mengimbau kepada Kemendag, untuk tetap mendukung semangat dalam memfasilitasi perdagangan dan iklim kemudahan berusaha, sehingga tumbuhan kinerja ekspor nasional maupun iklim investasi tetap bertumbuh dan terjaga.

Yukki juga meminta agar kebijakan pembatasan impor tidak menyulitkan dunia usaha dan industri dalam mendapatkan bahan baku.

Kadin, menurut Yukki juga meminta adanya peninjauan mendalam terhadap kode harmonized system (HS) yang terdampak pada rencana kenaikan bea masuk ini.

“Perlu dipertimbangkan agar produk yang belum dapat diproduksi dalam negeri juga produk dengan spesifikasi yang berbeda dapat dikeluarkan dari HS Code terdampak, sehingga penerapan bea masuk ini tepat sasaran dan dampak negatif kebijakan terhadap produktivitas industri dapat dihindari yang juga mendukung peningkatan kinerja ekspor,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar ada pendampingan dari Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melakukan penelaahan kebijakan sebelum kebijakan tersebut difinalisasi dan disosialisasikan sehingga adanya monopoli ataupun penguasaan oleh golongan tertentu (kartel) dapat dihindari.

Kadin, menurutnya, juga senantiasa mendukung pemberdayaan UMKM nasional untuk meningkatkan kapasitas bisnis melalui pelatihan, pendampingan, pembukaan akses pasar sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing global yang berorientasi ekspor.

“Oleh karena itu, kami berharap agar rencana kebijakan yang diambil juga turut mempertimbangkan pertumbuhan dunia usaha, khususnya UMKM,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bakal menetapkan bea masuk produk impor hingga 200% untuk beberapa komoditas seperti produk kecantikan, alas kaki, keramik dan industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan penerapan BMTP dilakukan untuk melindungi produk dalam negeri dari serangan produk impor. Kebijakan tersebut akan dimatangkan dalam 1 hingga 2 hari ke depan.

“Kita akan kenakan bea masuk ada yang 100%, ada yang 150%, ada yang 200%. Ada produk beauty, ada alas kaki, ada pakaian jadi, tekstil dan produk tekstil TPT, kemudian keramik. Industri TPT semua kena, ada yang dikenakan sampai 200%,” kata Zulhas di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Advertisement
Click to comment

Ekonomika

Bank Jakarta Raih Penghargaan ESG Excellence Awards, Bukti Komitmen Dorong UMKM dan Ekonomi Inklusif

Published

on

By

Telegraf – Bank Jakarta meraih penghargaan Regional Banking ESG Excellence Awards pada ajang Road to CNBC Indonesia Awards 2025 di Jakarta, Kamis (16/10). Penghargaan ini diberikan atas kontribusi Bank Jakarta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui dukungan terhadap sektor UMKM dan pemberdayaan komunitas di DKI Jakarta.

Penghargaan diterima oleh Direktur Keuangan & Strategi Bank Jakarta, Basaria Martha Juliana, yang menegaskan bahwa capaian ini menjadi dorongan untuk terus berinovasi dan memperluas dampak positif bagi masyarakat.

“Terima kasih kami sampaikan kepada pemegang saham, seluruh nasabah, dan pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Bank Jakarta,” ujar Martha. “Penghargaan ini menjadi energi baru bagi kami untuk terus mengimplementasikan prinsip ESG secara konsisten dalam aktivitas bisnis.”

Martha menambahkan, penghargaan tersebut juga merupakan pengakuan atas komitmen Bank Jakarta dalam membangun institusi yang tangguh dan berkelanjutan.

“Dukungan Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham menjadi fondasi penting dalam transformasi kami menuju bank daerah yang kuat, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan,” katanya.

Penghargaan Regional Banking ESG Excellence Awards merupakan bagian dari rangkaian CNBC Indonesia Awards yang menilai kinerja lembaga keuangan berdasarkan indikator bisnis, keuangan, dan tata kelola perusahaan (GCG).

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menegaskan bahwa pihaknya terus memperluas inklusi ekonomi melalui pemberdayaan pelaku UMKM.

“Bank Jakarta aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan layanan perbankan yang mendukung keberlanjutan usaha mikro, seperti cash management, tabungan, giro, deposito, hingga fasilitas pembiayaan,” jelas Arie.

Salah satu inisiatif terbaru adalah kolaborasi Bank Jakarta dengan Indogrosir dalam peresmian Toko Mandiri Indogrosir (TMI) Difabel, sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian ekonomi dan model usaha ritel inklusif.

“Melalui langkah-langkah konkret seperti ini, kami ingin memastikan prinsip ESG bukan sekadar jargon, melainkan terwujud dalam aksi nyata yang memperkuat ekosistem UMKM yang modern, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Arie.

Dengan komitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Bank Jakarta menegaskan perannya sebagai bank pembangunan daerah yang berorientasi pada pembangunan ekonomi hijau dan berkeadilan sosial, sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional.

Continue Reading

Ekonomika

BCA Syariah Perkuat Dukungan untuk UMKM Lewat Festival Kebudayaan Balimester 2025

Published

on

By

Telegraf– PT Bank BCA Syariah memperkuat dukungan terhadap UMKM melalui partisipasi dalam Festival Kebudayaan Balimester 2025. Bank menghadirkan 15 mitra binaan dari program WEpreneur dan BAZNAS Microfinance untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif.

Salah satunya diwujudkan dengan menghadirkan produk-produk mitra binaan dalam Festival Kebudayaan Balimester 2025 yang mengusung tema “Kolaborasi Budaya Betawi dan Tionghoa”, di Jatinegara, Jakarta Timur (12/10).

Kegiatan yang digagas oleh Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI) ini menjadi ajang promosi sekaligus literasi ekonomi syariah bagi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, BCA Syariah menghadirkan 15 UMKM binaan dari program WEpreneur by BCA Syariah dan program BAZNAS Microfinance.

Corporate Secretary BCA Syariah Muhammad Fikri Hudaya mengatakan, partisipasi bank dalam festival tersebut merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pelaku usaha lokal.

“Kehadiran kami pada event ini bukan hanya untuk memperluas akses pasar bagi UMKM binaan BCA Syariah dan mitra strategis, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk dan layanan perbankan syariah,” ujar Fikri di Jakarta.

Salah satu pelaku UMKM binaan, Irwanto, pengusaha es pisang ijo, mengaku merasakan dampak positif dari kegiatan tersebut.
“Festival ini menjadi ajang promosi yang efektif. Penjualan saya meningkat hampir dua kali lipat dibanding hari biasa,” ungkapnya.

Selain memberikan ruang promosi, BCA Syariah juga menghadirkan berbagai promo transaksi digital melalui aplikasi BSya by BCA Syariah, di antaranya cashback hingga Rp250 ribu untuk investasi emas serta diskon pembelanjaan melalui QRIS BSya.

Program Mustahik Micropreneur, hasil kolaborasi dengan BAZNAS, telah berjalan sejak 2022 dan kini telah membina 40 penerima manfaat (mustahik) di Jakarta agar mandiri secara ekonomi. Sementara WEpreneur, program inkubasi khusus perempuan pelaku usaha, telah memberdayakan 85 pengusaha UMKM perempuan hingga 2025.

Dengan semangat berdaya  tumbuh memimpin, BCA Syariah menegaskan komitmennya menjadi mitra strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah yang tanggyh dan inklusif.

” UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Kami akan terus memperluas akses pembiayaan dan pemberdayaan dan  bagi pelaku usaha agar dapat tumbuh berkelanjutan,” tutur Fikri

Continue Reading

Ekonomika

BTN Optimistis Serap Penuh Dana Pemerintah Rp25 Triliun untuk Dorong Kredit Produktif dan Perumahan Rakyat

Published

on

By

Telegraf- – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya untuk menyerap secara penuh Penempatan Uang Negara (PUN) senilai Rp25 triliun yang ditempatkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat pembiayaan di sektor produktif dan mendukung program perumahan rakyat.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa proses penyerapan dana pemerintah itu berjalan sesuai rencana dan akan terselesaikan seluruhnya pada November 2025.

“BTN telah menyiapkan pipeline kredit sekitar Rp27,5 triliun, lebih besar dari dana PUN sebesar Rp25 triliun. Ini menunjukkan kesiapan kami untuk menyerap penuh dana yang ditempatkan pemerintah,” ujar Nixon di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Hingga akhir September 2025, BTN tercatat telah menyalurkan Rp10,5 triliun atau sekitar 42% dari total dana PUN, sementara reimbursement yang sudah dilakukan mencapai Rp4,5 triliun.

“Sisanya akan kami tagihkan pada Oktober ini. Kami optimistis seluruh dana terserap pada bulan depan,” kata Nixon.
Dana penempatan pemerintah tersebut diarahkan ke berbagai sektor produktif, antara lain konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, serta pembiayaan perumahan rakyat.

“Kami tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat. Setiap penyaluran dilakukan sesuai ketentuan dan tujuan penggunaan dana pemerintah,” jelas Nixon.

Menurutnya, penyerapan yang terkesan lambat di tahap awal lebih disebabkan oleh karakteristik bisnis BTN yang fokus pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

“Pembiayaan KPR membutuhkan proses lebih panjang karena melibatkan verifikasi dan persetujuan yang detail. Namun pipeline kami sudah siap, tinggal realisasi pencairan,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat menyebut bahwa BTN baru menyerap sekitar 19% dari total dana pemerintah hingga 30 September 2025. Namun, BTN menegaskan bahwa progres penyaluran kini meningkat signifikan berkat percepatan di berbagai segmen kredit.

Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN menargetkan penyerapan penuh dana PUN sebelum akhir tahun.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dana pemerintah benar-benar memberi dampak bagi ekonomi nasional, terutama dalam mendukung sektor produktif dan kebutuhan perumahan masyarakat,” tutup Nixon.

Continue Reading

Ekonomika

BTN Perkuat Komitmen Salurkan 140 Ribu Rumah Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Published

on

By

Telegraf – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus menunjukkan komitmennya sebagai bank utama penyalur rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hingga akhir September 2025, BTN mencatat telah menyalurkan 142.749 unit KPR Subsidi FLPP dengan total nilai mencapai Rp17,66 triliun.

Capaian tersebut setara dengan 64,89% dari target penyaluran 220.000 unit rumah subsidi yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun ini. Dari total tersebut, sebanyak 99.441 unit disalurkan oleh BTN konvensional, sementara 43.308 unit lainnya disalurkan melalui unit usaha syariah BTN.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyebut, angka tersebut mempertegas peran strategis BTN dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan rumah layak dan terjangkau bagi jutaan keluarga Indonesia.

“BTN mendapat mandat mulia dari pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak huni. Artinya, 140 ribu keluarga kini sudah memiliki rumah berkat program KPR Subsidi BTN,” ujar Nixon, Jumat (10/10/2025).

Berdasarkan hasil kajian BTN melalui Housing Finance Center, kepemilikan rumah subsidi memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup penerima manfaat.

“Mereka merasa lebih tenang, bangga, dan memiliki aset jangka panjang. Dengan rumah sendiri, mereka juga lebih mudah mengatur keuangan keluarga,” jelas Nixon.

Menariknya, 88,43% penerima KPR Subsidi BTN merupakan generasi milenial berusia antara 29–44 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia masih membutuhkan dukungan program FLPP agar dapat memiliki rumah pertama mereka.

BTN juga aktif memberi masukan kepada pemerintah terkait kebijakan perumahan rakyat. Salah satunya, BTN menolak wacana pengurangan luas rumah subsidi menjadi 18 meter persegi.

“Keluarga Indonesia rata-rata butuh dua kamar tidur. Ukuran 18 meter persegi berpotensi menciptakan kawasan kumuh baru. BTN menolak wacana itu karena rumah subsidi harus tetap layak huni,” tegas Nixon.

Selain melayani pekerja formal, BTN juga memperluas akses KPR subsidi bagi pekerja informal seperti pedagang kecil, tukang cukur, dan mitra ojek daring. Bahkan, BTN berinovasi dengan sistem pembayaran cicilan otomatis melalui pemotongan pendapatan harian agar mereka lebih mudah membayar angsuran.

“BTN menjadi satu-satunya bank yang berhasil menjangkau MBR, termasuk pekerja sektor informal, secara luas dan berkelanjutan lewat program rumah subsidi,” tambah Nixon.

Dengan capaian lebih dari 140 ribu rumah subsidi hingga kuartal III 2025, BTN berkomitmen melanjutkan perannya dalam mendukung target pemerintah mewujudkan Program Satu Juta Rumah. Hingga akhir tahun, BTN optimistis dapat mencapai kuota 220.000 unit rumah subsidi sesuai rencana.

Continue Reading

Ekonomika

OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga, Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tetap Kuat

Published

on

By

Telegraf – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah dinamika global. Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada 1 Oktober 2025 menyimpulkan bahwa kinerja ekonomi nasional menunjukkan ketahanan yang kuat, didukung oleh penguatan pasar modal dan stabilitas fundamental ekonomi domestik.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan, sektor jasa keuangan memainkan peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kondisi sektor jasa keuangan Indonesia tetap solid. Likuiditas terjaga, intermediasi berjalan baik, dan pasar modal terus menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini menjadi fondasi kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ujar Mahendra di Jakarta, Rabu (9/10).

OJK mencatat, perkembangan ekonomi global menunjukkan tren beragam. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lebih tinggi dari perkiraan awal 2025. Penguatan ini didorong oleh percepatan produksi dan perdagangan sebelum kenaikan tarif global.

Meski tensi perang dagang menurun, potensi ketegangan geopolitik dan fluktuasi suku bunga global masih menjadi risiko utama. Di Amerika Serikat, The Fed telah memulai siklus penurunan suku bunga acuan (FFR) sebesar 25 basis poin pada September 2025 dan diperkirakan masih akan melanjutkan dua kali pemangkasan hingga akhir tahun.

Sementara itu, di Tiongkok, moderasi ekonomi masih berlanjut, sedangkan kawasan Eropa menunjukkan stagnasi dengan tekanan di pasar keuangan. Jepang juga masih menghadapi tekanan inflasi yang tinggi. Kondisi tersebut turut mendorong pergeseran minat investor global ke aset-aset berisiko (risk-on sentiment), termasuk ke pasar saham negara berkembang seperti Indonesia.

Mahendra menilai perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik. Indeks Manufaktur (PMI) tetap berada di zona ekspansi dan neraca perdagangan mencatatkan surplus yang meningkat.

“Momentum pertumbuhan ekonomi nasional perlu terus dijaga. Meski inflasi terkendali dan stabilitas nilai tukar terpelihara, permintaan domestik masih perlu diperkuat agar bisa menjaga daya dorong ekonomi ke depan,” katanya.

OJK mencermati perlunya penguatan konsumsi rumah tangga dan penjualan sektor riil, termasuk ritel, semen, dan kendaraan, sebagai komponen penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Pasar modal Indonesia mencatatkan kinerja impresif sepanjang September 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus 8.061,06, naik 2,94 persen secara bulanan (mtm) atau 13,86 persen sejak awal tahun (ytd). Nilai kapitalisasi pasar juga mencapai Rp14.890 triliun, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Kinerja positif ini didorong oleh kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional serta peningkatan partisipasi investor domestik.

“Kinerja pasar modal mencerminkan kepercayaan publik dan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi Indonesia. Ini sinyal positif bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mahendra.

Selain itu, jumlah investor pasar modal meningkat pesat. Per akhir September 2025, jumlah investor mencapai 18,66 juta, naik 25,5 persen dibandingkan awal tahun.

Penghimpunan dana di pasar modal juga meningkat menjadi Rp186,52 triliun, dengan 17 emiten baru yang melakukan penawaran umum.

Investasi dan Bursa Karbon Terus Berkembang
Sektor investasi juga menunjukkan tren penguatan. Nilai Asset Under Management (AUM) industri pengelolaan investasi naik menjadi Rp913,96 triliun, atau tumbuh 9,15 persen secara ytd.

Di sisi lain, perdagangan karbon (carbon exchange) turut mencatat perkembangan signifikan dengan total volume transaksi mencapai 1,6 juta tCO₂e dan nilai akumulasi Rp78,46 miliar hingga akhir September 2025.

Dalam menjaga integritas pasar keuangan, OJK terus memperkuat pengawasan dan penegakan hukum. Selama 2025 hingga akhir September, OJK telah menjatuhkan sanksi administratif dengan total nilai lebih dari Rp25,4 miliar kepada berbagai pelaku usaha di pasar modal, serta mencabut izin empat perusahaan efek.
“Kepatuhan dan tata kelola yang baik menjadi kunci agar kepercayaan terhadap pasar keuangan tetap tinggi. OJK akan terus menjaga integritas sistem keuangan nasional,” tegas Mahendra.

OJK memastikan akan terus bersinergi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Stabilitas sistem keuangan adalah fondasi utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan,” pungkas Mahendra.

 

 

 

Continue Reading

Ekonomika

FSPPB Serukan Gerakan “Selamatkan Pertamina” Demi Kedaulatan Energi Nasional

Published

on

By

Telegraf – Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar, menegaskan komitmen organisasinya untuk terus memperjuangkan kedaulatan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan milik negara yang menjadi tulang punggung energi nasional. Arie menyebut gerakan “Selamatkan Pertamina” bukan sekadar slogan, tetapi panggilan moral untuk menjaga kemandirian bangsa dari dominasi energi asing.

“Menjaga Pertamina berarti menjaga masa depan bangsa. ‘Selamatkan Pertamina’ bukan hanya seruan emosional, tetapi ajakan konkret agar rakyat tidak terjebak dalam narasi yang ingin melemahkan perusahaan negara ini,” tegas Arie dalam Forum Diskusi “Reintegrasi Pertamina & Isu Energi Nasional 2025” di Jakarta, Kamis (9/10).

Menurut Arie, berbagai tudingan negatif terhadap Pertamina—mulai dari isu layanan buruk hingga tuduhan sarang korupsi—merupakan bagian dari skenario sistematis untuk mendiskreditkan BUMN energi tersebut. Ia menyebut serangan itu tidak lagi murni kritik, melainkan upaya yang mengancam kedaulatan energi Indonesia.

“Hari ini kita sedang memasuki era pembusukan nama Pertamina. Tudingan-tudingan itu bukan spontan, melainkan agenda kapitalis global yang ingin menguasai energi Indonesia,” ujarnya.

Arie menegaskan, sejak masa awal kemerdekaan, Pertamina memiliki peran strategis dalam menopang perekonomian nasional. Sekitar 70 persen pendapatan negara pada masa itu bersumber dari sektor migas yang dikelola langsung oleh perusahaan tersebut. Karena itu, ia menilai upaya melemahkan Pertamina sama dengan mengikis kemandirian ekonomi bangsa.

“Pertamina bukan hanya perusahaan negara, tapi bagian dari sejarah berdirinya Republik. Dari energi inilah pembangunan nasional berjalan,” katanya.

Lebih lanjut, FSPPB menilai kebijakan liberalisasi energi pascareformasi telah menggerus peran Pertamina. Sejak tekanan lembaga internasional seperti IMF pada krisis moneter, tata kelola energi nasional mulai diarahkan ke mekanisme pasar bebas.
“Sejak itu Pertamina dipaksa bersaing di pasar global, rakyat harus membeli BBM dengan harga pasar, dan pemerintah menanggung beban subsidi lebih besar,” jelas Arie.

Melalui gerakan “Selamatkan Pertamina”, FSPPB mengajak berbagai elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi dan menolak narasi disinformasi yang melemahkan kepercayaan publik terhadap Pertamina.

“Kami menginisiasi pembentukan aliansi lintas elemen untuk memperjuangkan kedaulatan energi nasional. Jika semua bersatu, seperti semangat Sumpah Pemuda, kita bisa melawan arus liberalisasi ini,” pungkas Arie.

FSPPB menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan dalam menjaga peran strategis Pertamina sebagai penopang kemandirian energi Indonesia.

 

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement

/Lainnya Dari Telegraf/

close