Telegraf, Jakarta – Indonesia memiliki penduduk muslim yang cukup besar yaitu 87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, yang setiap tahunnya tercatat 1.1 juta jiwa yang melaksanakan umrah, tetapi masih terdapat berbagai permasaaaham didalam penyelengara umrah.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dalam sambutannya saat membuka diskusi diulang tahun Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ke 15 di Jakarta.
“Jamaah umrah sebesar 1.1 juta jiwa namun kita masih mencatat berbagai permasalahan didalam penyelenggara umrah. Setidaknya ada kasus trevel yang tidak memberangkatkan puluhan ribu jamaah umrah yaitu  Firs trevel dan Abu Tours di tahun lalu,” tuturnya.
Pencapaian 3 bulan terakhir untukn jamaah umrah sebesar 256.7 ribu orang, nilai ini tertinggi ke dua di duni setelah pakistan, diman pakistan dengan 447 ribu. Ini di sebabkan Pakistan lebih dekat dengan Saudi Arabia.
Darmi menerangkan tidak hanya umrah haji Indonesia berkembang sangat pesat, terbukti jamaah yang mendaftarkan haji terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2019 yang maaih dalam daftar tunggu mencapai 4.34 juta jamaah dan diperkutakan di tahun 2022 akan mencapai 5.2 juta jamaah.
Lebih lanjut Darmin mengatakan untuk menghindari aeperti kasua kasus trevel di tahun lalu pemerintah melalui keputisan Menyeri Agama No 8 tahun 2018 yang bertujuan memberikan pembinaan dan perlindungan pelayanan pada jamaah agar dpt menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariah.
“Pemerintah membentuk satuan tugas pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan ibadah umrah dan MOU beberapa Kementrian dan Lembaga  yang bertujuan untuk kelanjutkan sinergi dalam penanganan, penyelenggara ibadah haji dan umrah diIndonesia,” kata Darmin. (Red)
Photo credit : Darmin Nasution Menteri Koordinator Perekonian
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]