Astra Kembali Membuka Program SIA 2017 Dengan Total Hadian 60 Juta

Oleh : Atti Kurnia

Telegraf, Jakarta – PT Astra Internasional Tbk (Astra) terus berdedikasi mencari anak anak muda Indonesia yang kreatif dan mampu memberdayakan dan mengerahkan masyarkat daerah tempat tinggalnya ataupun daerah lain yang bertujuan positif dari ujung timur hingga barat Nusantara dengan program Satu Indonesia Award (SIA), dengan hadiah sebesar Rp60 Juta per kategori dan pembinaan yang berkelanjutan.

Riza Deliansyah Head of Environment & Sosial Resposibility Division mengatakan saat bincang inspiratif Satu Untuk Indonesia di jakarta, yang juga menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Fasli Jalal, Senin, (20/3/17).

Untuk masyarakat yang mempunyai kegiatan positif dalam rangka membantu orang lain dan mengusahakan orang lain untuk hidup mandiri, dengan memberikan solusi, cara atau alat dan bukan sekedar memberikan sumbangan atau donasi yang berdampak sementara, ataupun mereka mereka yang melatih ketrampilan untuk sekelompok orang atau komunitas ataupun masrayarkat yang kurang beruntung yang akhirnya orang orang ini bisa mempunyai keahlian dan dapat mengembangkan keahliannya untuk modal hidup mandiri, bisa mendaftarkan diri untuk mendapatkan SIA tersebut.

Riza menerangkan syarat untuk mengikuti SIA adalah berusia malksimal 35 tahun, individu atau kelompok dengan jumlah anggota minimal 3 orang, memiliki kegiatan yang orisinil, penggiat atau kegiatan telah berlangsung minimal satu tahun, belum pernah menerima penghargaan Nasional atau Internasional, bukan karyawan grup Astra dan Tempo Media Grup dapat mendaftar melalui website SIA di www.satu-indonesia.com.

Program yang sudah berlangsung dari 2010, sudah terdapat 39 orang penerima Apresiasi SIA dari berbagai kategori seperti Pendidikan, Lingkungan, Wirausaha, Kesehatan, Teknologi dan Kelompok, Riza berharap di tahun ini “kita temukan mutiara mutiara bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia, yang media dan bloger liat lokasi kunjungan ke daerah daerah yang tersebar Indonesia Timur, daerah daerah yang sebenarnya disana banyak potensi anak – anak muda yang selama ini belum terjalin.”

Di temui di tempat yang sama Risna Hasanuddin wanita penerima SIA 2015, kelahiran Maluku yang berjuang tanpa pamrih di daerah pedalaman Manokwari, yaitu di kampung Kobrey, ia berjuang membantu anak anak dan perempuan yang mayoritas tidak bisa baca tulis, agar tidak menjadi generasi tertinggal, Risna mendirikan Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat di tahun 2014, dengan membekali masyarakat khususnya anak – anak dan perempuan – perempuan di kampung Kobrey pendidikan seperti membaca, menulis, menghitung, selain itu Risna juga melatih tentang usaha kecil.

Lain Risma lain Ichsan Rusydi, berhasil mengembangkan teknologi budidaya tiram dengan memanfaatkan ban bekas di kampung Timbang, Banda Aceh, dengan penerapan teknologi Rumah Tiram ini para petani yang dulu harus berendam di air berjam – jam untuk memanen sekarang hanya mengangkat tali yang sudah diikatkan di ban bekas dalam memanen tiramnya. (Red)

Foto Credit : Atti Kurnia


 

Lainnya Dari Telegraf