Antisipasi Harga Bapok Menlonjak, Mendag Sambangi Pasar Cisalak Depok

Oleh : Atti K.

Telegraf – Menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) yaitu puasa dan Lebaran, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan sambangi pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, untuk memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok (bapok).

“Secara umum harga bapok di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat terpantau stabil. Meskipun ada harga komoditas yang mengalami penurunan dan sebagian lagi mengalami sedikit kenaikan, umumnya harga stabil,” ungkap Zulhas (panggilan akrab Penteri Perdagangan.

Zulhas mengatakan sejumlah komoditas yang harganya terapantau stabil dibanding minggu lalu (20/1) di Pasar Cisalak yaitu beras medium Rp10.000/kg, beras premium Rp13.000/kg, gula pasir Rp14.500/kg, minyakita Rp15.000/lt, tepung terigu Rp12.000/kg, daging sapi Rp132.500/kg, daging ayam ras Rp38.000/kg, serta telur ayam ras Rp28.000/kg.

Sementara itu komoditas yang harganya turun yaitu minyak goreng kemasan Rp21.500/lt dari sebelumnya Rp22.000/lt. Sedangkan komoditas yang harganya sedikit naik yaitu minyak goreng curah Rp15.500/lt, sementara cabai merah keriting tercatat Rp41.000/kg (di bawah harga acuan sebesar Rp55.000/kg), cabai merah besar Rp38.000/kg, cabai rawit merah Rp62.500/kg (sedikit di atas harga acuan Rp57.000/kg), bawang merah Rp40.000/kg (di bawah harga acuan Rp41.500/kg), serta bawang putih Rp28.000/kg.

Sementara terkait MINYAKITA, Zulhas menyampaikan, harganya sebenarnya tidak naik, tapi saat ini menjadi favorit pilihan masyarakat dan tersedia dimana-mana, baik di pasar maupun ritel modern. Jadi, bukan pasokannya yang berkurang.

Baca Juga :   Deregulasi Impor dan Usaha: Dorong Efisiensi dan Daya Saing Industri

“Semua orang sekarang ambilnya MINYAKITA, jadi di pasar berkurang. Bukan suplainya berkurang,
hanya saja barangnya laris. Penjualnya juga jadi lebih banyak. Setelah dikemas bagus, semua orang
beli itu. Sekarang kebutuhannya semua orang beli itu,” kata Zulhas.

Namun demikian, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan komitmennya untuk terus berupaya
menambah pasokan. “Kita akan terus menambah pasokan. Sekarang Domestic Market Obligation
(DMO)-nya sudah kita turunkan menjadi 1:6 dari sebelumnya 1:9. Artinya, kalau untuk kebutuhan
dalam negeri 1, ekspornya 6. Dengan begitu, mudah-mudahan pasokan akan bertambah,” urai
Mendag Zulkifli Hasan.

 

Lainnya Dari Telegraf