Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Ekonomi Tumbuh 5,02%, Perlu Akselerasi Belanja Pemerintah
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Ekonomi Tumbuh 5,02%, Perlu Akselerasi Belanja Pemerintah

Indra Christianto Senin, 7 November 2016 | 20:01 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan nomor 19/POJK.04/2015 tentang penertiban dan persyaratan reksa dana syariah dimana salah satu isi peraturan tersebut adalah dengan diperbolehkannya produk reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri untuk berinvestasi penuh pada pasar modal di luar negeri. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/16.
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Membaiknya neraca perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, nilai tukar yang menguat dan trend penurunan suku bunga ternyata belum memberikan sumbangsihg yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini.

Badan Pusat Statistik hari ini mengumumkan produk domestik brutto hanya tumbuh 5,02% pada periode Juli-September, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini bahkan lebih rendah dari kuartal kedua yang tumbuh 5,19% secara tahunan.

kebijakan pemerintah memotong anggaran pada kuartal tiga, sebelum didapatkannya pendapatan tambahan dari tax amnesty memberikan sedikit perlambatan pada perekonomian, ” kata Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian. ”Kedepan, akselerasi belanja pemerintah menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Fakhrul.

Investasi hanya tumbuh 4,06% secara tahunan, dibandingkan kuartal kedua yang tumbuh sebesar 5,06%. Belanja pemerintah turun sebesar 2,97% secara tahunan, dibandingkan kuartal dua yang tumbuh 6,23% secara tahunan. Sedangkan pertumbuhan ekspor turun 6% dari tahun lalu.

”Kami melihat dampak dari penguatan nilai tukar rupiah dan harga komoditas yang mulai membaik belum terefleksi pada data GDP kuartal 3, namun akan terlihat pada pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal kedepan, karena hal ini akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat yang tercermin pada tingkat konsumsi,” jelas Fakhrul.

Konsumsi masyarakat pada kuartal ketiga tumbuh sebesar 5.01% dari tahun lalu, relatif stabil degan pertumbuhan kuartal dua yang tumbuh sebesar 5,06% y-y. Konsumsi masyarakat masih menjadi kontributor terbesar terhadap PDB, namun belum mampu menutupi penurunan konsumsi pemerintah yang memangkas anggaran belanja sebesar Rp 133.8 triliun dalam APBN-P 2016.

Baca Juga :  ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Bahana memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuhan sebesar 5,4% pada tahun depan karena ditopang oleh pelonggaran moneter yang masih terbuka hingga tahun depan serta harga komoditas yang membaik akan memberi dampak positif terhadap kinerja ekspor.

Sementara itu dari sisi investasi, Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi investor, apalagi pemerintah masih terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi. Lihat saja pada pertengahan tahun ini, pemerintah sudah mengeluarkan revisi Daftar Negatif Investasi, serta kementerian perekonomian sudah memberikan rumusan baru untuk penentuan upah minimum regional, sehingga investor sudah memiliki kepastian untuk menghitung kenaikan upah buruh di Indonesia.

Apalagi akhir Oktober lalu, lembaga Bank Dunia menaikkan peringkat ease of doing business sebanyak 11 peringkat ke level 109 dari yang sebelumnya Indonesia berada di level 120. Hal ini menunjukkan pemerintah konsisten memperbaiki daya saing di dalam negeri.

”Saat ini rata-rata penduduk Indonesia berusia 29 tahun, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,6% pertahun, data ini menjadi sweetener bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia karena ini artinya tingkat konsumsi masyarakat masih tinggi,”jelas Fakhrul.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini
Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Purbaya Desak Pemda Segera Percepat Belanja Anggaran 2025

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?