Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Koperasi Hortikultura di Pandeglang Jadi Role Model Pemberdayaan Petani
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Koperasi Hortikultura di Pandeglang Jadi Role Model Pemberdayaan Petani

Atti K. Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:40 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Photo Credit : Salah satu petani hortikultura yang tergabung dalam Koperasi Bangun Tani Makmur menunjukan hasil panennya/Doc/Ist
Bagikan

Telegraf – Dari Kampung Cirumput, Pandeglang, Banten, lahir sebuah inisiatif yang berpotensi menjadi model baru pembangunan pertanian nasional. Sekelompok petani hortikultura mendirikan Koperasi Bangun Tani Makmur, dengan dukungan Agriterra—organisasi internasional yang fokus memperkuat koperasi petani di negara berkembang.

Meski baru berdiri dengan 23 anggota, koperasi ini diproyeksikan bisa menjangkau lebih dari 500 petani hortikultura di wilayah tersebut. Keunikan koperasi ini terletak pada model kolaborasi yang melibatkan petani, koperasi, dan perusahaan swasta yang selama ini menjadi mitra pemasaran hasil panen.

Model Kemitraan Baru untuk Petani

Perusahaan mitra tidak hanya membeli hasil panen, tetapi juga memberikan modal awal untuk memperkuat koperasi. Hal ini dianggap sebagai format kemitraan yang bisa menjadi contoh di banyak daerah.

“Model koperasi seperti ini bisa jadi inspirasi untuk perusahaan-perusahaan yang punya komitmen terhadap pemberdayaan petani. Melalui koperasi, mereka tidak hanya membantu petani secara individu, tetapi juga memperkuat kelembagaan ekonomi desa,” jelas Aditya Mirzapahlevi Saptadjaja, Cooperative Advisor Agriterra.

Manfaat Nyata untuk Petani

Ketua Koperasi Bangun Tani Makmur, Dadang, menuturkan bahwa koperasi memberikan manfaat langsung bagi anggota, baik dari sisi biaya produksi maupun pemasaran.

“Dengan koperasi, biaya saprotan jadi lebih murah karena dibeli secara kolektif. Petani juga bisa mendapat pinjaman produktif dengan skema yang adil, tidak lagi bergantung pada pinjaman berbunga tinggi,” kata Dadang.

Baca Juga :  Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Selain itu, harga jual panen lebih baik karena dipasarkan melalui koperasi. Anggota juga berhak atas sisa hasil usaha (SHU) setiap tahun, yang menambah pendapatan dan memperkuat kemandirian finansial mereka.

Agriterra Fokus Kembangkan Hortikultura

Agriterra menilai sektor hortikultura sebagai salah satu kunci masa depan pertanian Indonesia. Pasarnya besar, siklus tanam cepat, dan nilai ekonominya tinggi.

“Hortikultura adalah sektor strategis. Tapi kelemahan kita ada di kelembagaan. Koperasi menjadi jawabannya—dari produksi, pembiayaan, hingga pemasaran bisa dikelola secara terintegrasi,” tambah Aditya.

Hingga kini, Agriterra telah mendampingi lebih dari 30 koperasi petani dan nelayan di Indonesia, dengan total mobilisasi pembiayaan lebih dari Rp 500 miliar. Kontribusi ekspor koperasi binaannya bahkan mencapai lebih dari USD 3 juta.

Ke depan, Koperasi Bangun Tani Makmur akan memperluas anggota dan memperkuat tata kelola agar dapat menjadi role model koperasi hortikultura berkelanjutan di Indonesia.

“Petani hortikultura menghadapi banyak risiko, dari fluktuasi harga sampai gagal panen. Dengan koperasi, risiko ini bisa ditanggung bersama. Petani tidak lagi berjalan sendiri,” kata Aditya menegaskan.

Dari Kampung Cirumput, sebuah benih perubahan pertanian ditanam. Model koperasi kolaboratif ini diyakini bisa menjadi inspirasi bagi pembangunan ekonomi petani di berbagai daerah Indonesia.

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini
Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Purbaya Desak Pemda Segera Percepat Belanja Anggaran 2025

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?