Telegraf — Dukungan moril mengalir untuk musisi senior Fariz Roestam Moenaf alias Fariz RM yang tengah menjalani proses hukum atas kasus penyalahgunaan narkoba. Dalam sidang tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (4/8), mantan tim manajemen Fariz turut hadir memberikan semangat dan dukungan langsung.
“Kami datang ke sini sebagai Ex Manajemen Fariz RM bersama para fans untuk memberikan support moril. Di balik semua yang terjadi, kami tetap peduli dan ingin yang terbaik bagi Mas Fariz,” ungkap Permata Warokka, Ex Pimpinan Manajemen fariz RM yang dulu pernah mendampingi Fariz dalam perjalanan kariernya.
Sidang ini sempat tertunda dua kali sebelumnya. Namun, menurut Permata, penundaan tersebut merupakan hal yang lumrah dalam proses hukum. “Kalau soal sidang ditunda, saya tidak terlalu ambil pusing. Dari pengalaman sebelumnya, itu sudah sering terjadi. Yang penting proses ini tetap berjalan sampai tuntas,” ujarnya.
Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Fariz RM dengan hukuman enam tahun penjara dan denda Rp800 juta, subsider tiga bulan kurungan. Tuntutan ini diajukan dengan pertimbangan bahwa Fariz pernah terlibat kasus serupa sebelumnya dan melanggar kebijakan pemerintah dalam pemberantasan narkotika.
Permata menambahkan, pihaknya merasa prihatin atas keterlibatan kembali Fariz dalam penyalahgunaan narkoba. Ia menyebut bahwa tim manajemen terdahulu sempat ikut dalam upaya pemulihan sang musisi.
“Dulu kami pernah terlibat langsung dalam proses pemulihan beliau. Tapi ya, pada akhirnya keputusan hidup tetap di tangan pribadi masing-masing. Kami hanya bisa berharap yang terbaik dan mendukung dari luar,” tutur Permata.
Lebih lanjut, Permata mengungkapkan bahwa proses hukum yang berlarut-larut dapat memberikan tekanan mental, bukan hanya bagi terdakwa, tapi juga bagi orang-orang terdekatnya.
“Jujur saja, sidang ini sangat menguras emosi. Menunggu proses yang tak pasti itu melelahkan. Kami dari tim manajemen dan para fans hanya ingin semuanya cepat selesai agar Mas Fariz bisa fokus pada pemulihan. Beliau sudah 66 tahun, tidak mudah melewati semua ini,” katanya.
Permata menegaskan bahwa pihaknya tak ingin menghakimi, namun tetap memiliki harapan besar agar Fariz bisa pulih. “Kalau rehabilitasi, istilahnya bukan sembuh, tapi pulih. Dan semua orang yang mencintai Mas Fariz pasti ingin dia pulih. Kita tahu ini bukan hal mudah, apalagi ini kasus yang keempat. Tapi harapan itu selalu ada,” tegasnya.
Fariz RM, yang dikenal lewat lagu-lagu ikonik seperti Sakura dan Barcelona, kini menghadapi tantangan berat dalam hidup dan kariernya. Sidang lanjutan akan digelar pekan depan dengan agenda pembacaan nota pembelaan dari pihak terdakwa.