Telegraf – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengantisipasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), elpiji, hingga listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mendatang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah meminta Pertamina, dan PLN untuk mengambil langkah prediktif dan preventif atas kondisi ini.
“Langkah antisipasi ini diambil guna memastikan kelancaran pasokan dan distribusi energi ke masyarakat, kendati masih terdapat pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19,” katanya melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (25/12/2021).
Arifin mencontohkan pembatasan kegiatan di luar rumah mengakibatkan masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga, sehingga meningkatkan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen.
Oleh karena itu, PLN diminta mengamankan bahan baku untuk energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7.
Selain itu, Arifin memerintahkan untuk menyiapkan keandalan sistem kelistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman.
Sementara untuk kebutuhan bahan bakar minyak, Pertamina memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kiloliter pada periode Natal dan Tahun Baru 2022.
“Kami minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik keramaian yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean panjang,” imbuhnya.
Dari sisi kebutuhan elpiji, rata-rata realisasi penyaluran mengalami kenaikan sekitar 1,0 persen dari rata-rata Oktober 2021.
Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan avtur dengan rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95 persen dari capaian Oktober 2021.
Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak dan elpiji nasional berjalan lancar dengan rincian ketahanan stok untuk elpiji 15,32 hari, kerosene 44,40 hari, premium 23,33 hari, pertalite 7,72 hari, pertamax 21,75 hari, turbo 48,93 hari, solar atau bio 18,90 hari, dexlite 1,68 hari, dex 31,12 hari, dan avtur 37,88 hari.
Photo Credit: Petugas mengisi BBM ke truk tangki pengangkut BBM di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V telah menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan total volume 9.068.388 KL (untuk semua jenis BBM). ANTARA/Didik Suhartono