Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Kurikulum Nasional dan Modul Untuk Tingkatkan Produksi Kakau
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Ekonomika

Kurikulum Nasional dan Modul Untuk Tingkatkan Produksi Kakau

Atti K. Jumat, 9 Februari 2018 | 23:56 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Guna meningkatkan produksi kakao di Indonesia Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementrian Pertanian (Kementan), bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) dan Cocoa Sustainability Patnership (CSP) meluncurkan kurikulum nasional dan modul pelatihan budi daya berkelanjutan dan paska panen kakau.

Widi Harjono Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan mengatakan hal tersebut di lakukan untuk memberikan acuan standar secara nasional terhadap upaya peningkataan kapasitas para petani berbagai peningkatan mengenai budidaya kakao yang baik serta pasca panen secara berkelanjutan.

“Diharapkan dapat digunakan dalam pelatihan dan bimbingan teknis pada petani serta dapat memperkuat sistem pelatihan, pendampingan dan penyuluhan terpadu antara pemerintah, penyuluh swadaya (lembaga swadaya masyarakat, Gapoktan dan lain lain) serta pihak swasta (industri kakao dan cokelat),” lanjut Widi.

Ditemui di tempat yang sama Musdalifah Machmud Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementrian Perekonomian mengatakan selama petani Indonesia pengetahuan mengenai teknik pemeliharaan masih kurangnya, sehingga produksi kakao di indonesia belum maksimal, selain pengetahuan, pohon kakao juga sudah tua serta pemeliharaan juga kurang intensif.

“Pohon yah sudah tua dan pemeliharaannya kurang intensif. Misalnya tidak dipupuk tidak dipangkas dan pengetahuan petani yang masih sangat kurang,” tuturnya usai peluncuran.

Musdalifah juga mengatakan culture di Indonesia adalah nerimo ing pandum, berapapun yang dipanen yah itu adalah rejekinya, masyarakatnya adalah tidak pernah merasa tidak puas, berapapun yang dihasilkan saat panen, sehingga efort untuk mengembangkan atau meningkatkan produksi itu kurang.

Baca Juga :  Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi

“Nyatanya selama tanaman mereka berproduksi mereka berfikir tidak untuk di replanting, kan seberapapun masyarakat kita orangnya sangat humble yah pokonya ada produksi cukup, tidak pernah merasa tidak puas, dia punya pohon ada produksinya dan menghasilkan seberapapun yah itu rejekinya,” kata Musdalifah. (Red)


Photo Credit : Kementrian Pertanian (Kementan), bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakau Indonesia (Puslitkoka) dan Cocoa Sustainability Patnership (CSP) meluncurkan kurikulum nasional dan modul pelatihan budi daya berkelanjutan dan paska panen kakau. Telegraf/Atti Kurnia

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk
Waktu Baca 3 Menit
Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit

Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini

Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Photo Credit: Pengolahan Tambang Freeport. ANTARA
Ekonomika

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Permudah Kepemilikan Rumah Bagi Hakim, BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim”

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Purbaya Desak Pemda Segera Percepat Belanja Anggaran 2025

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?