BNI Syariah Capai Laba 14,6 Persen Untuk Triwulan III

Oleh : Atti Kurnia

Telegraf, Jakarta – Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah merilis capaian laba bersih triwulan ke tiga 2017 sebesar 14,6 persen setara dengan Rp246 miliar, dibanding tahun yang lalu yaitu sebesar 215 miliar, pertumbuhan tersebut di sokong oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang terus terjaga.

“Pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi, didukung oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus terjaga,” hal itu diungkapkan oleh (Plt. Direktur Utama), Abdullah Firman Wibowo di Jakarta, Kamis (19/10/17).

Firman menyelaskan pertumbuhan aset BNI Syariah meningkat sebesar 19,5 persen dari Rp 26,8 Triliun pada September tahun lalu menjadi sebesar Rp 32 Triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 15,3 persen dan DPK sebesar 21,4 persen terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Untuk pembiayaan Firman mengatakan tumbuh sebesar Rp22,5 triliun dibanding September tahun lalu 2016 sebesar Rp 19,5 triliun, pembiayaan ini ditopang oleh pembiayaan konsumer yaitu 52,6 persen disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 21,8 persen, pembiayaan komersial sebesar 18 persen, pembiayaan mikro sebesar 5,9 persen, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,4 persen.

“Pertumbuhan kinerja yang positif ini tidak lepas dari peran BNI sebagai induk perusahaan. Bentuk sinergi BNI Syariah dengan BNI diantaranya Syariah Chaneling Outlet (SCO), dimana nasabah diberikan kemudahan untuk dapat melakukan transaksi syariah di 1.490 kantor cabang BNI.

Pertumbuhan kinerja yang positif tidak lepas dari peran BNI sebagai induk perusahaan dimana menambahkan modal usaha sebesar 1 triliun di triwulan ini, dengan tambahan modal tersebut maka rasio kecukupan modal (CAR) BNI Syariah meningkat dari Rp 2,756 triliun menjadi Rp 3,756 triliun atau sekitar 14,90 persen menjadi 19,5-20 persen.

“Dengan adanya penambahan modal dari bank induk sebesar Rp 1 triliun yang kita perkirakan November ini. Maka CAR BNI Syariah akan mencapai 19,5-20 persen yang saat ini baru mencapai 14,90 persen,” ungkapnya Firman.

Penambahan modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pembiayaan komersial sebesar Rp 500 juta, untuk konsumer sebesar Rp 200 juta dan untuk UKM dan Digital Banking mencapai Rp 300 juta. (Red)

Credit Photo:Atti Kurnia/telegraf.co.id


 

Lainnya Dari Telegraf