Telegraf, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menyampaikan pendapatnya terkait Nokia 3310 yang kembali meluncurkan kepasaran gadget phone.
Seperti yang telah diketahui Nokia 3310 diluncurkan pada akhir Februari kemarin, ponsel ini masih mengunakan jaringan 2G di tengah persaingan jaringan 4G.
Direktur Telekomunikasi, Direktorat Jendral Penyelenggara Pos dan Informastika (Ditjen PPI), Kementerian Kominfo, Benyamin Sura, mengatakan 50 persen pelanggan masih menggunakan voice dan SMS.
“Ini merupakan migrasi dari 2G ke 4G dan operator menyadari bahwa beberapa pelanggan itu banyak yang masih menggunakan 2G, yaitu sekitar 50 persen pelanggan yang masih menggunakan voice dan SMS”.
Selain itu dirinya menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa begiitu saja menghapuskan 2G dan menimbulkan gejolak di masyarakat karena pemerintah berada di pihak yang netral.
“Kami juga tidak ingin merugikan masyarakat sebagai pelanggan 2G dan kami tidak ingin membuat gejolak di masyarakat ketika ketika menghapus 2G,” katanya.
Untuk itu, kata Benyamin, kebijakan pemerintah masih menggunakan netral teknologi yaitu bisa menggunakan 2G, 3G atau 4G.
Saat ini harga handphone tersebut berada pada kisaran harga Rp 800 ribuan.
Seperti yang diketahui peluncuran kembali Nokia 3310 ini dikarenakan banyaknya permintaan masyarkat untuk kembali mengeluarkan handphone legenderis tersebut. (Red)
Photo credit : Nokia.com