Telegraf, Jakarta- Untuk meningkatkan ekspor minyak sawit ke India semakin pesat, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), bersama-sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai, melaksanakan Indonesia – India Business Forum on Palm Oil di Mumbai, India.
Hal ini bertujuan untuk menyerap berbagai masukkan dari pelaku bisnis di India mengenai produk sawit Indonesia, serta menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memenuhi permintaan minyak sawit di India yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama BPDPKS dengan KJRI Mumbai serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
Duta Besar Indonesia untuk India Sidharto R. Suryodipuro dalam siaran persnya manyampaikan bahwa sebagai sesama negara eksportir, India dan Indonesia sama-sama memiliki kesamaan yang merupakan modal penting bagi kerjasama kedua negara. “Bagi Indonesia, India merupakan pasar penting CPO Indonesia. Kami juga memahami bahwa permintaan CPO di India terus mengalami peningkatan, dan Indonesia siap untuk terus bekerjasama agar dapat memenuhi tuntutan permintaan yang tinggi tersebut,” Jelas Dubes Sidharto.
Sidharto juga manyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia dapat memahami beberapa concern dari pelaku bisnis india, dari petani maupun produsen dan Indonesia akan berupaya untuk memberikan respons yang baik terhadap concern tersebut, dan juga mengharapkan GAPKI dan Asosiasi Minyak Nabati India, dapat terus bekerjasama.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi Ridwan Hassan mengatakan bahwa sawit sangat penting bagi indonesia karena sawit mempunyai kontri busi cukup besar dalam kerjasama bilateral indonesia dengan India, tidak hanya itu sawit juga mempunyai kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional Indonesia.
“Kita memahami bawa sawit sangat penting bagi Indonesia karena kontribusinya yang besar bagi perekonomian nasional, tapi sawit juga penting bagi India sebagai bahan baku untuk produk-produk lain yang dapat memberikan keuntungan bagi India,” Jelas Ridwan Hassan.
hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono pentingya sawit bagi Indonesia. “Indonesia melakukan ekspor CPO ke lebih dari 70 negara, dan India merupakan tujuan ekspor utama selain Cina dan Uni eropa. Oleh karena itu kami mengharapkan agar ada sedikit peningkatan ekspor sawit Indonesia ke India tahun 2017 ini,” tegas Joko Supriyono. (Red)
Credit Photo : Istimewa