Survei: Kasus Hoax RS Gerus Elektabilitas Prabowo-Sandi

Oleh : KBI Media

Telegraf, Jakarta – Kasus hoax atau berita bohong tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet (RS) memiliki efek elektoral terhadap para capres. Kasus itu menyebabkan adanya kenaikan sentimen positif terhadap Jokowi, sebaliknya meningkatkan sentimen negatif atau lebih tidak mendukung pada Prabowo.

Hal itu disampaikan Ikrama Masloman, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA saat memaparkan hasil survei tentang “Hoax dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet” di Jakarta, Selasa (23/10/18).

Ia menjelaskan, sebesar 25% responden menyatakan bahwa kasus hoax membuat mereka lebih mendukung Jokowi. Sementara 17,9% responden menyatakan bahwa kasus itu membuat mereka lebih tidak mendukung Prabowo Subianto.

“Efek negatif yang lebih besar terjadi pada dukungan Prabowo disebabkan karena Ratna Sarumpaet adalah salah satu tim kampanye nasional Prabowo. Dan diperkuat adanya konferensi pers Prabowo-Sandi dalam merespons berita hoax Ratna Sarumpaet,” kata Ikrama.

Dikatakan, survei yang dilakukan di 34 provinsi itu dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 melalui wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9%.

Disebutkan, survei juga menunjukan posisi elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi saat ini. Saat ini Jokowi-Ma’ruf masih unggul telak dibandingkan pasangan Prabowo-Sandi.

Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 57,7%, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 28,6%. Dan pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 13,7%.

“Data longitudinal LSI Denny JA menunjukan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma’ruf cenderung mengalami kenaikan dari periode ke periode survei,” tambahnya.

Dia menjelaskan, survei Agustus 2018 menunjukan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 52,2%. Pada September 2018, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf naik meskipun tak signifikan, yaitu sebesar 53,2%. Pada Oktober 2018, terjadi kenaikan yang signifikan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf yaitu saat ini sebesar 57,7%.

Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi cenderung stagnan dalam tiga bulan terakhir pascapendafaran. Pada Agustus 2018, elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 29,5%. Pada September 2018, elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 29,2%. Dan saat ini, elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 28,6%.

“Secara umum, survei menemukan bahwa kasus hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet tidak mengurangi elektabilitas terhadap Prabowo-Sandi. Namun, kasus itu meningkatkan sentimen negatif terhadap pasangan Prabowo-Sandi,” tuturnya.

Ia menjelaskan, naiknya sentimen negatif terhadap Prabowo-Sandi menyebabkan pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf. (Red)


Photo Credit : Pasangan Prabowo-Sandi. FILE/Dok/Ist. Photo

 

Lainnya Dari Telegraf