Telegraf, Jakarta – Dentuman musik keras dan keriaan semangat baja lebih dari 20,000 metalheads terdengar lantang di area Eco Park, Ancol. Tahun ini untuk ke tiga kalinya, Magnitude Hammersonic 2017 sukses mengobarkan semangat baja para metalheads yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Megadeth sebagai legenda band metal dunia yang menjadi headliner sukses menggebrak panggung Magnitude Hammersonic 2017 bersama dengan 32 band musik cadas lainnya, Minggu (07/05/2017).
Stephanus Adjie selaku perwakilan Revision Live Entertainment mengatakan bahwa Magnitude Hammersonic 2017 menjadi ajang berkumpulnya para metalhead, di antaranya para penikmat & pemain musik hingga komunitas metal saling berbagi keseruan menikmati festival musik metal. “Meskipun sempat panas terik matahari di siang hari, namun semangat baja para metalheads tidak surut melakukan aksi mengikuti distorsi musik metal. Selain dari dihadiri oleh para metalhead Indonesia, saya melihat metalhead dari negara lain seperti Malaysia, Singapura, hingga Australia.

Megadeth tampil sebagai pertunjukkan utama di acara Magnitude Hammersonic 2017 & Penonton Magnitude Hammersonic 2017 melakukan crowd surfing diiringi pertunjukkan band metal tanah air, Burgerkill.
Mengguncang panggung sebagai sajian utama di Magnitude Hammersonic 2017, Megadeth membawakan lebih dari 10 lagu yang berhasil mengobarkan semangat baja para penonton di area Hammer dan Sonic stage. Band asal Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1983 dan dicatut sebagai salah satu dari empat besar skema musik metal dunia ini membawakan deretan lagu andalan seperti Symphony of Distraction dan Holy War, serta beberapa karya dari album terbaru mereka, Dystopia.
Kembali hadirnya legenda metal Megadeth ke Indonesia menjadi salah satu tanda bahwa jenis musik ini masih menarik perhatian di tanah air, seperti dijelaskan John Paul Ivan, sebagai musisi metal yang dikenal sebagai ex-Boomerang. “Sungguh luar biasa sambutan diberikan dari teman-teman metalheads yang hadir pada hari ini. Semuanya antusias dan semangat menunjukkan aksi metal seperti moshing, headbang secara kompak,” jelasnya.
Senada dengan Ivan, Roy Jeconiah sebagai vokalis Jecovox dan ex-Boomerang yang juga tampil bersama Suckerhead di Magnitude Hammersonic 2017 menceritakan keikutsertaannya di festival musik metal terbesar se-Asia Tenggara ini. “Magnitude Hammersonic 2017 merupakan persembahan album terakhir Suckerhead sekaligus apresiasi kepada musisi metal legendaris Indonesia, almarhum Krisna Sadrach. Di panggung Soul of Steel, semangat baja beliau sangat kami rasakan dengan kehadiran ribuan metalheads,” ungkap Roy.
Tak ketinggalan Otong sebagai vokalis Koil ikut memberikan komentarnya, “Magnitude Hammersonic 2017 tak hanya apresiasi bagi musisi metal kenamaan, tapi juga merupakan ajang bagi para band metal pemula untuk menunjukkan ‘taringnya’ dalam bermusik.”
Pengalaman seru mengenai Magnitude Hammersonic 2017 juga dituturkan oleh Soleh Solihun sebagai entertainer dan penikmat musik metal, “Gelaran tahun ini terlihat sangat maksimal dengan deretan musisi metal berkualitas serta tata panggung yang dahsyat. Megadeth sangat sukses menutup Minggu malam ini dengan dentuman musik metal khas milik mereka.”
Magnitude Hammersonic 2017 telah sukses mengobarkan semangat baja para metalheads untuk berkumpul dan menyalurkan aksi metal mereka. “Semoga Magnitude Hammersonic bisa menjadi ajang bagi para metalheads untuk berkumpul dan merayakan kembali semangat baja, serta menginspirasi mereka untuk terus maju,” tutupnya. (Red)